Deprecated: Creation of dynamic property EasyUserNameUpdater\EasyUsernameUpdater::$db is deprecated in /home/gurupemb/public_html/wp-content/plugins/username-updater/init.php on line 28
Menjadi Guru Produktif Dengan Laptop Dua Layar Terbaik Zenbook DUO (UX8406) | Guru Pembelajar

Menjadi Guru Produktif Dengan Laptop Dua Layar Terbaik Zenbook DUO (UX8406)

“Guru yang berhenti belajar, sebaiknya berhenti mengajar.”

Kalimat itu dikatakan oleh pengawas sekolah saat berkunjung melakukan monitoring ke sekolah kami. Ungkapan itu benar. Seorang guru tidak boleh berhenti belajar walaupun sudah jadi guru. Dunia pendidikan selalu dinamis. Kebijakan pendidikan sering muncul sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan pendidikan di Indonesia. Maka, guru dituntut terus belajar dan berinovasi. Kalau tidak, bisa ketinggalan. Saya pun terus belajar dengan sesama rekan guru, mengikuti webinar, membaca buku, dan mengakses materi dari platform digital.

Ternyata menjadi guru adalah pembelajar sejati. Tidak salah ada kalimat bahwa belajar itu sepanjang hayat (long life education). Saat menjadi murid, saya belajar dari guru saya. Saat menjadi guru, saya belajar dari murid saya.

Saya adalah seorang guru. Ya, saya bersama 3,37 juta guru lainnya memilih jalan hidupnya sebagai seorang pendidik. Meskipun, saya bukan kuliah di keguruan. Keinginan menjadi guru muncul saat masih semester empat kuliah di jurusan fisika. Saya kuliah sambil mengajar di sebuah bimbingan belajar. Lama kelamaan saya merasa nyaman menjadi pengajar. Lantas ketika wisuda saya memutuskan menjadi guru.

Meskipun keputusan memilih jadi guru muncul saat saya masih kuliah, sebenarnya guru adalah cita-cita saya ketika kelas 5 sekolah dasar. Siapa inspirasi saya? Tidak lain wali kelas yang tulus membimbing kami sekelas. Cara mengajarnya yang menginspirasi karena unik.

Ada beberapa keunikan dalam cara mengajarnya.

Pertama, beliau sering menggunakan bahasa daerah dalam mengajar sehingga membuat kami lebih paham dengan yang dikatakannya. Kedua, dalam mengajar beliau menggunakan kapur berwarna-warni. Tidak kurang dari lima warna.

Ya, zaman dulu, masih pakai kapur tulis. Biasanya sih warna putih, menulis di papan tulis warna hitam. Tapi beliau memakai kapur warna-warni sehingga membuat tampilan pembelajaran lebih menarik.

Guru yang kreatif bisa menginspirasi siswa mengikuti jejaknya. Itulah yang terjadi pada saya. Saya jadi guru terinspirasi dari wali kelas saya.

Banyak cara untuk berkontribusi kepada negara, saya memilih jalan sebagai guru, mencetak generasi berkarakter yang siap membawa negara menjadi semakin maju.

 

 

Dari sana saya mengambil prinsip dalam mengajar bahwa sebagai guru harus bisa membuat materi pembelajaran jadi menarik. Kalau tidak bisa, buatlah suasana pembelajaran menjadi menarik. Apalagi jika mata pelajaran eksak seperti fisika, matematika, kimia, atau mata pelajaran hitung-hitungan sering membuat siswa pusing, maka perlu strategi agar pembelajarannya menjadi menyenangkan.

Bagaimana caranya?

Mulai dari menggunakan media yang menarik dan interaktif, menyederhanakan bahasa, cara pengerjaan, menggunakan ice breaking, game, tebak-tebakan lucu, dan lainnya. Strategi menyenangkan seperti ini sangat efektif menumbuhkan kedekatan dengan siswa. Dengan tetap menjaga hormat dan sopan santun. Benar, penting sekali menumbuhkan kedekatan karena kalau sudah dekat maka transfer pembelajaran akan semakin mudah.

“Pak Padil bukan keguruan kok bisa jadi guru. Apa nggak ngambil Akta IV?”

“Bukannya nggak mau. Saya pengen ngambil Akta IV. Tapi sudah ditutup pas saya wisuda.”

Saya pastinya tidak sendiri. Ada banyak ribuan bahkan ada banyak guru mungkin ribuan orang guru, yang bukan kuliah keguruan, tapi ingin menjadi guru. Mengabdi kepada negara melalui pendidikan tidak hanya dimiliki oleh mereka yang berlatar belakang kuliah keguruan. Sekarang sih Akta IV sudah berganti sertifikat pendidik.

Sekarang sudah 12 tahun saya menjadi guru. Alhamdulillah, sampai saat ini masih terus belajar menjadi guru yang lebih baik.

Meskipun sudah membayangkan besarnya tantangan menjadi guru, tak urung saya sering dibuat kaget dengan yang saya temui. Menjadi guru bukan hanya mengajar atau transfer pengetahuan saja tetapi mendidik anak-anak dengan berbagai karakter dan tantangannya.

Tak hanya kemampuan tranfer mengajar tetapi ada empat kompetensi yang wajib dimiliki. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Jadi jika guru menguasai 4 kompetensi itu, maka pendidikan akan berlangsung dengan sangat baik.

Berbagai Tantangan Seorang Guru

“Yang paling berat jadi guru itu apa ya?” saya bertanya kepada tetangga yang juga seorang guru ketika sedang ngobrol di dekat musola setelah salat tarawih.

“Sekarang ini yang ditakutkan malah orang tua,” jawabnya.

“Maksudnya bagaimana, Pak?”

“Kondisi anak sekarang beda dengan kondisi kita dulu. Sekarang banyak gadget dan hiburan lainnya. Ini membuat anak susah belajar. Kemampuan memahami pelajaran semakin menurun. Nah, kalau kita serius atau keras sedikit, banyak orang tua yang protes.”

“Padahal itu demi anak mereka juga, kan, Pak?”

“Nah itu masalahnya. Kalau kita nggak keras ke anak-anak, mereka banyak yang tidak memperhatikan. Kalau keras, orang tua yang nggak terima.”

Tidak hanya itu, tantangan guru saat ini mulai dari penguasaan teknologi, beradaptasi dengan kurikulum, memahami beragam kemampuan siswa, membuat siswa dari tidak bisa menjadi bisa, mengajarkan ilmu kepada siswa, membentuk karakter, menemukan potensi dan minat siswa, serta lainnya.

Keluhan seperti ini yang sering dicurhatkan sesama guru selain tagihan administrasi. Memang, guru serba salah. Mereka takut dilaorkan ke pihak berwajib atau dituduh melanggar Hak Asasi Manusia ketika keras kepada murid-murid. Huft! Luar biasa kerja guru, ya?

Eh, tapi kalau diingat-ingat, banyak juga benefit yang didapatkan dengan menjadi guru. Pasti banyak kebaikan yang didapat karena membimbing siswa, mengasah dan mengarahkan potensi sehingga jadi prestasi, membantu mewujudkan cita-citanya, hingga mengantarkan siswa menjadi sosok yang sukses. Pasti semua guru menginginkan siswanya sukses, bahkan lebih sukses dari dirinya.

Uniknya guru itu mampu bermuka dua. Guru harus selalu tampil baik di depan murid. Kalau sedang punya masalah di rumah, di depan kelas tidak boleh kelihatan. Kalau suasana hatinya sedang sedih, sebisa mungkin kesedihan itu disembunyikan, lalu tampil bahagia di depan murid-murid. Beban yang berat seolah-olah hilang sama sekali ketika mengajar. Padahal dirinya perlu dihibur, justru guru terus menjadi penghibur.

Banyak permasalahan yang dihadapi. Di antaranya kesejahteraan. Ini sangat penting sekali supaya guru mengajar lebih nyaman dan pikirannya tidak kemana-mana. Kan sayang kalau badannya di kelas tetapi pikirannya ke mana-mana. Memikirkan kebutuhan rumah tangga, biaya pendidikan anak-anaknya, atau utang yang dimilikinya. Atau guru melakukan pekerjaan sambilan seperti jadi tukang ojek, jualan, dan lainnya. Maka penting sekali meningkatkan kesejahteraan bagi guru.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sebanyak 42% korban pinjaman online atau pinjol berprofesi sebagai guru, lho. Kondisi ini entah karena kesejahteraan yang memang kurang layak atau gaya hidup yang keliru.

Di tengah banyaknya tantangan bagi seorang guru, pasti banyak lagi kebahagiaan menjadi seorang guru. Tidak semua orang lho dapat kesempatan jadi guru. Bahkan banyak masyarakat yang sangat menghormati guru. Bahkan hasil riset Global Trustworthiness Index 2021 menempatkan guru sebagai profesi yang paling dipercaya di dunia. Profesi dokter berada di peringkat pertama dengan perolehan 64 persen tingkat kepercayaan global, lalu diikuti oleh ilmuwan sebesar 61 persen, dan guru 55 persen. Banyak kebaikan yang bisa dilakukan dengan berprofesi sebagai guru. Guru membuat siswa dari tidak bisa menjadi bisa. Guru membuat siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Guru ibarat cahaya bagi siswa. Malah ada ungkapan kalau di dunia ini hanya ada 2 profesi yaitu guru dan bukan guru.

Salah satu hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan guru adalah sertifikasi guru. Dengan ini guru bisa meningkat kesejahteraannya. Untuk mendapatkan sertifikasi guru lebih dulu menjalani pendidikan profesi guru atau PPG baik PPG pra jabatan dan PPG dalam jabatan. Saya mengikuti PPG Juli 2023. Ada beberapa kegiatan yaitu seleksi administrasi, tes, kuliah, ujian, dan wisuda.

Untungnya kuliah dilaksanakan secara daring. Kuliah selama 3 bulan lamanya. Sebetulnya kegiatan kuliah tidak berat tetapi tugasnya selalu ada setiap hari. Kuliah dari Senin sampai Sabtu. Hanya hari Minggu saja liburnya. Kegiatan perkuliahan dilakukan melalui video meeting baik menggunakan zoom atau Google meet.

Biasanya dari pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB, dengan waktu istirahat dari jam 12.00 hingga pukul 13.00. Total daring kurang lebih 5 jam. Kalau sedang ada tugas dibahas dalam kelompok tentu lebih lama bahkan bisa sampai sore. Memang semakin mendekati ujian biasanya waktu kerja semakin singkat.

Saat itu biasanya guru semakin sibuk. Di salah-salah mengajar guru harus mengikuti kuliah PPG. Setelah itu ada pula tagihan tugas-tugas yang diupload ke learning management sistem atau LMS.

Saat bersamaan saya juga harus mengerjakan tugas-tugas dari sekolah seperti tugas administrasi, kegiatan sekolah, mengajar, membuat soal ujian dan mengoreksinya, serta membuat laporan hasil ujian.

Jadi memang tidak hanya menghadapi kuliah PPG saja tetapi mengerjakan tugas lainnya. Tentu kegiatan ini akan dikerjakan dengan maksimal dengan ASUS Zenbook DUO (UX8406), perangkat revolusioner yang tampil sebagai standar laptop dua layar serta laptop yang didesain sangat fkleksibel, mudah, dan nyaman digunakan.

Mulai dari port dan konektivitas yang sangat lengkap, lima mode penggunaan yang fleksibel, hingga desainnya yang tetap tipis dan ringan telah membuat Zenbook DUO (UX8406) tampil sebagai laptop dua layar paling praktis dan terbaik di dunia.

Kebayangnya begini: Satu layar mengikuti kuliah dari satu layar menyimak atau mengerjakan tugas sekolah. Klop. Sekali duduk bisa dua tugas dikerjakan. Alhamdulillah, dengan penuh perjuangan akhirnya saya lulus dalam program PPG, dan mendapat sertifikat di bulan Januari 2024 ini. Sertifikat ini menjadi pemicu dan pemacu agar menjadi guru yang profesional, produktif, dan terus belajar untuk murid-murid.

 

Bulan Mei 2022 kepala sekolah mendaftar sebagai sekolah penggerak dan akan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Sebuah kebijakan pasti ada pro dan kontra. Tapi bagi saya kurikulum merdeka punya banyak keunggulan. Guru tidak harus mengejar target kurikulum. Guru fokus pada materi esensial dan kontekstual hingga bisa mengurangi 30 hingga 40 persen muatan pembelajaran.

Kepala sekolah memilih empat orang guru sebagai komite pembelajaran (KP) untuk menyukseskan implementasi kurikulum merdeka. Ada guru Kimia, Fisika, Matematika, dan Bimbingan Konseling (BK).  Saya termasuk di dalamnya. Tugasnya berfokus mengikuti pelatihan selama dua bulan. Setelah itu, KP melakukan pengimbasan ke guru lainnya dengan saling berbagi dan berkolaborasi dalam komunitas belajar (kombel). Lewat Komunitas Belajar itulah guru semakin bertambah wawasannya. Kami banyak belajar aplikasi yang menunjang pembelajaran seperti Quizziz, Kahoot, QuizWhizzer, wordwall, dan lainnya. Kami juga berkegiatan mengakses Platform Merdeka Mengajar, Mengerjakan Aksi Nyata, Menuntaskan Modul, dan Refleksi Modul Ajar.

ASUS Zenbook DUO (UX8406) membuat pekerjaan guru dapat diselesaikan dengan mudah karena layarnya dapat menampilkan banyak pekerjaan termasuk support aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan oleh guru.

Meskipun tidak sedikit pihak yang mengeluh bahkan sinis tentang implementasi kurikulum merdeka saya tetap optimis dan melihat banyak kebaikan. Pertama, kurikulum merdeka berpihak pada murid. Walau guru dibuat semakin ribet, toh itu untuk murid, kan? Kedua, berfokus pada bakat dan minat. Ketiga, kemampuan murid beragam, maka kompetensi murid tidak seragam. Keberagaman adalah sebuah keniscayaan sebagai hal yang diberikan Allah.

Saya mengikuti pelatihan kurikulum merdeka dan in house training di sekolah (dokumentasi pribadi)

Berkarya Dengan Menjadi Guru Penulis

Pramoedya Ananta Toer: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.

 

Sejak 2013 lalu saya mulai menulis di koran. Modalnya berani mengirimkannya ke media. Tidak langsung diterima. Sampai tulisan ketiga, baru dimuat. Alhamdulillah, dapat honor Rp.100 ribu per satu tulisan. Ini membuat saya ketagihan. Bulan berikutnya dua tulisan saya dimuat.

Sebetulnya saya tidak mahir membuat tulisan. Modalnya adalah berani dan kerja keras. Kalau mau belajar, pasti bisa. Yang penting nulis dulu, dimuat atau tidak itu urusan belakangan. Saya bukan guru bahasa Indonesia. Makanya kalau membuat tulisan itu tidak nggak mudah. Satu tulisan bisa membutuhkan waktu 3 hari, 1 minggu, bahkan 2 minggu. Prosesnya mungkin bikin lelah, tapi dengan bismillah InsyaAllah endingnya Alhamdulillah.

 

 

Idenya saya dapatkan dari kegiatan di sekolah, suasana di jalan menuju pulang, membaca artikel di internet, menonton Youtube, diskusi bersama rekan kerja, dan lainnya.

Yang ditolak itu jauh lebih banyak daripada yang dimuat. Lalu bagaimana kalau ditolak? Apakah tulisan itu mubazir? Tidak juga. Sebab bisa diposting di blog.

Tak hanya berliterasi sendiri, saya menularkan virus literasi ke guru yang lain lagi. Di sekolah ada kegiatan literasi baik murid maupun guru. Saya punya kesempatan mengajak guru menulis. Alhamdulillah, ada hasilnya. Beberapa yang diterbitkan di koran di antaranya kepala sekolah, kepala yayasan, guru, siswa, tata usaha, dan bahkan seorang kepala dapur sekolah.

Saya mengusulkan ke sekolah untuk membuka ekstrakurikuler blogger. Banyak siswa yang antusias tetapi masih ragu-ragu. Awalnya hanya ada 2 siswa yang mendaftar. Beberapa bulan kemudian semakin banyak pesertanya. Mereka punya potensi. Seharusnya bisa dibimbing dan diarahkan agar semakin terasah. Mereka sudah punya blog sendiri. Walaupun masih memakai domain gratis tapi itu sudah baguslah.

Ekstrakurikuler blogger ini tentu mendukung literasi sekolah. Dengan menjadi blogger, mereka harus banyak membaca. Sebab, bahan tulisan itu didapat dari membaca. Beberapa guru pun ada yang tertarik. Alhamdulillah, virus itu kian menyebar.

Untuk meningkatkan kualitas tulisan, saya mencoba ikut lomba menulis. Satu dua kali mencoba, saya belum menang. Tak mengapa, anggap menghabiskan ‘jatah gagal’. Kalau sudah rezeki, insya Allah tidak ke mana. Nah, bulan Mei 2018 ada lomba artikel jurnalistik yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ada kategori guru juga. Syarat lombanya karya harus dimuat di media. Lalu saya mendaftarkan salah satu tulisan berjudul Ketika Guru Mendengar.  Tidak tulisan itu terpilih menjadi juara 2. Para pemenang diundang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy di gedung A Kemendikbud. Hadiahnya? Lumayan! Dengan hadiah itu saya mendaftar kuliah S2.

 

 

 

Sementara itu, kalau bicara karya berupa buku, hingga saat ini saya baru menerbitkan dua buku. Buku pertama, berjudul “Guru Untuk Indonesia @ yang diterbitkan pada Mei 2017. Isinya tentang karakter guru agar semakin berkualitas dalam menjalankan perannya. Ini merupakan kumpulan tulisan yang pernah dimuat di media baik koran maupun media online. Buku kedua, diterbitkan Januari 2024, berjudul Refleksi 30 Tahun Al Qudwah. Buku ini kumpulan tulisan tentang cita-cita, visi misi, dan perjalanan 30 tahun yayasan tempat sekolah saya bernaung. Memang baru dua buku ini, tetapi mudah-mudahan semakin banyak lagi dengan didukung Zenbook DUO (UX8406) yang memang sangat mendukung produktivitas siapapun termasuk seorang guru. 

Menjadi Guru Content Creator

“Jangan sampai kita ini menjadi gurusaurus,” kata pengawas saat datang ke sekolah kami. Saat itu aku sedang membawakan tas beliau dari ruang perpustakaan menuju mobilnya.

Saya heran. Apa maksudnya gurusaurus? Kok mirip dengan dinosaurus. Kalau iya, apa kaitannya ya dengan dinosaurus?”

“Pak Padil tahu kenapa dinosaurus itu punah? Dinosaurus itu identik dengan hewan purba. Hewan yang tidak bisa beradaptasi  sehingga punah,” jelasnya.

Saya pun manggut-manggut. Sepakat dengan jawaban beliau.

Sebelumnya saya hanya menjadi konsumen menikmati karya-karya orang lain. Lalu terpikir Apa salahnya mencoba membuat karya sendiri. Berbekal mendapatkan pelatihan content creator saya pun memberanikan diri untuk membuat konten-konten.

 

Awalnya memang sulit. Perlu beberapa kali latihan sehingga menghasilkan karya. Selain itu, alatnya masih terbatas. Memang butuh waktu untuk bisa melakukannya. Dengan berbekal kemauan pastilah ada muncul kemampuan.

Pada Februari 2020 lalu mendapat undangan dari Kementerian Pendidian dan Kebdayaan untuk mengikuti pelatihan Menjadi Kreator Edukonten di Era Digital.

Meskipun harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam untuk ikut pelatihan ini, aku semangat. Berangkat pukul 05.00 WIB dengan menggunakan Commuter Line jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang. Pelatihan dimulai pukul 08.00 WIB. Pulangnya pukul 17.00 WIB. Di sana aku mendapat ilmu tentang penggunaan teknologi dan informasi untuk membuat pendidikan menjadi semakin menyenangkan. Salah satunya adalah membuat video pembelajaran.

Aku mendapatkan kesimpulan kalau guru perlu membuat konten edukasi memanfaatkan kanal media sosial. Salah satu pematerinya adalah CEO Kok bisa?. Nah, konten seperti di platform mereka yang membuat siswa belajar dengan seru.

Tidak lama kemudian datanglah pandemi akibat wabah Covid-19. Pandemi itu mengakibatkan banyak perubahan di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Untuk mengurangi penyebaran Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan mengubah pembelajaran dari pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi belajar dari rumah (BDR).

Pembelajaran menggunakan berbagai cara baik melalui WhatsApp, aplikasi video meeting (zoom, google meet, dan lainnya), atau Youtube. Nah, saat itulah aku berani memulai membuat konten edukasi dengan membuat rekaman materi pembelajaran. Hasilnya aku kirim kepada siswa. Pandemi membawa hikmah karena sejak itulah aku punya akun Youtube, dan rutin mengisinya. Selain di akun pribadi aku juga meng-unggahnya di akun sekolah.

Aku membuat konten seperti materi pembelajaran, tutorial, konten lucu, dan lainnya. ada konten yang mendapat view terbanyak yaitu 11 ribu viewers. Mungkin bagi orang lain jumlah ini adalah biasa, tapi bagiku ini pencapaian luar biasa. Di awal membuat video pembelajaran aku temui kesulitan. Satu video berdurasi 15 menit bisa membutuhkan 1 atau 2 hari. Setelahnya aku semakin mahir.

Di awal membuat video pembelajaran aku temui kesulitan. Satu video berdurasi 15 menit bisa membutuhkan 1 atau 2 hari. Setelahnya aku semakin mahir. Malah, aku bisa berbagi kepada rekan guru lainnya dalam membuat video pembelajaran.  Beberapa langkah dalam membuat video pembelajaran yaitu Menulis Story Line, Proses Merekam, Mencari Aset, Proses Editing, dan Mengevaluasi. meskipun saat ini masih random, aku terus membuat konten berupa video. Ada video yang awalnya sepi viewers, beberapa waktu kemudian terus naik viewersnya. Tapi tidak semua video itu banyak viewersnya. Maka, di sini perlu diluruskan niatnya, jangan hanya mengejar viewers atau mendapatkan rupiah saja. Sebab, itu butuh perjuangan yang ekstra. Yang penting berbagi pengetahuan, siapa tau ada yang mendapatkan manfaat dari video itu.

Kalau sedang rezeki, konten yang kita buat bisa memberikan penghasilan.

“Pak Padil, ada informasi pelatihan konten edukasi, ikut ya,” tawar kepala sekolah.

Sebenarnya terbayang akan bertambah sibuk dengan ikut pelatihan ini. Pelatihan ini bertajuk Guru Unggul – Guru Pelopor  KOLABORASI (Kreatif Bersosialisasi Aman Berlalu Lintas”. Ringkasnya saya ikut. Ternyata setelah pelatihan, ada kompetisi. Saya mengajak siswa untuk ikut pembuatan video edukasi tentang berlalu lintas. Meskipun videonya berdurasi 3 menit tetapi saya kerepotan juga membuatnya. Setelah jatuh bangun membuatnya, akhirnya video selesai. Lomba ditutup pada bulan Desember 2023. Pengumumannya dilakukan pada akhir bulan Februari. Tak disangka, saya meraih juara harapan 2, diundang ke Jakarta oleh PT. Jasa Raharja untuk menerima awarding. Para juara kompetisi mendapat fasilitas menginap, tiket pesawat, dan hadiah.

Ternyata Menjadi konten kreator bisa menjadi hasilkan penghasilan tambahan. Menjadi content creator membuat hidup kita dinamis sebab harus menyusun strategi konten secara tepat dan menyeluruh. Mulai dari mengumpulkan ide, membuat perencanaan, membuat desain visual yang menarik, hingga video yang ciamik.

Memang cukup banyak langkahnya kalau mau  ideal. Kalau mau lebih sederhana tentu tidak serumit itu. Kalau sudah terbiasa pasti lebih mudah. Apalagi jika dibantu dengan ASUS Zenbook DUO (UX8406) yang pastinya akan membuat pekerjaan seorang content creator menjadi lebih fleksibel. ASUS Zenbook DUO (UX8406) memang didesain untuk seseorang kreatif yang juga multitasking.

Nah, untuk para content cerator dalam bidang apapun, ASUS Zenbook DUO (UX8406) hadir di Indonesia sebagai laptop dual-screen OLED terbaik di dunia yang didesain secara khusus untuk memaksimalkan produktivitas melalui teknologi dua layar serta AI. Zenbook DUO (UX8406) adalah perangkat revolusioner yang tampil sebagai standar laptop dua layar mendukung kreatif dalam berbagai pekerjaan.

“Laptop terbaik tahun 2024 telah tiba di Indonesia. ASUS Zenbook DUO yang dibekali dua layar OLED, ditenagai AI, dan dilengkapi fitur ekskluisif akan merevolusi bagaimana kita berinteraksi dengan laptop dan memaksimalkan produktivitas sehari-hari. Revolusi laptop telah dimulai hari ini!”

– Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director.

ASUS Zenbook DUO adalah laptop Dual-Screen OLED terbaik di dunia. ASUS Zenbook DUO (UX8406) hadir dengan desain dan fitur revolusioner yang dirancang untuk memaksimalkan produktivitas melalui teknologi dua layar serta AI.

ASUS Zenbook DUO (UX8406) hadir memberikan kemudahan dan peningkatan produktivitas pengguna dengan berbagai teknologinya. Zenbook DUO (UX8406) merupakan laptop dual-screen OLED terbaik di dunia dengan teknologi dua layar serta Kecerdasan Buatan/Artificial Intelligence (AI). Dengan dua teknologi layar ini Zenbook DUO (UX8406) membuat kita semakin mudah mengerjakan banyak pekerjaan (multitasking).

Tidak hanya itu teknologi yang diusung Zenbook DUO (UX8406) tetapi berbagai teknologi lain yang sangat mendukung produktivitas penggunanya. Yuk simak selengkapnya.

Layar Luas, Produktivitas Semakin Meningkat

 

Zenbook DUO (UX8406) dibekali dengan dua layar 14-inci beresolusi 3K 120Hz dan berteknologi ASUS Lumina OLED. Ukuran layarnya setara dengan 19,8-inci jika ketika dibentangkan. Ini membuat ruang kerja lebih luas dibandingkan dengan laptop standar. Hal ini juga berarti produktivitas dapat didongkrak hingga dua kali lipat.

Untuk berbagai kebutuhan bagi seorang content creator, guru, pengusaha, penulis, dan lainnya sangat dimudahkan dengan teknologi dua layar atau layar yang semakin luas ini karena sering bekerja yang tidak cukup dengan satu layar saja.

Bagi guru tentu sangat memudahkan pekerjaannya misalnya satu layar mengerjakan tugas dan layar lainnya menampilkan referensi tugas. Satu layar mengikuti webinar dan layar lainnya mengerjakan tagihan sekolah. Begitu juga pengusaha bisa mengecek laporan kemajuan bisnis di satu layar dan membaca tren pasar yang dinamis. Bagi penulis bisa melanjutkan tulisan dengan lebih mudah karena mengacu pada tulisan yang sebelumnya.

 

“Hadir dengan sistem operasi Windows 11, ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitas Anda dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan.

Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.”

Desain Inovatif

Zenbook DUO (UX8406) adalah laptop dua layar terbaik di dunia berkat desainnya yang inovatif. Zenbook DUO (UX8406) bukan laptop biasa karena dibekali dua layar 14-inci, keyboard yang dapat dilepas, dan penyangga khusus sehingga mudah untuk digunakan. Semua itu tergabung dalam satu desain yang sangat ringkas dan berfokus pada pengguna, serta mudah untuk dibawa saat bepergian.

Laptop yang Ringan, Mudah dibawa Bepergian

Zenbook DUO (UX8406) sangat mendukung untuk pengguna dengan mobilitas tinggi karena bodi laptop yang ringan, bobot hanya 1,35 kg dan ringkas dengan ketebalan hanya 14,6 mm. Zenbook DUO (UX8406) dienagai Intel® Evo™ Edition yang sangat mumpuni untuk kebutuhan multitasking.

Pewarnaan Tajam dan Akurat

Kedua layar Zenbook DUO (UX8406) mengusung teknologi ASUS Lumina OLED yang telah tersertifikasi Dolby Vision®, Pantone® Validated, dan memiliki color gamut 100% DCI-P3 untuk memastikan reproduksi warna terbaik dan akurat. Layar Zenbook DUO (UX8406) telah mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR™ True Black 500 yang telah mendukung teknologi touchscreen sehingga dapat digunakan bersama dengan stylus ASUS Pen 2.0. Dengan teknologi ini input pada Zenbook DUO (UX8406) dilakukan secara presisi.

Laptop Yang Ringan, Mudah Dibawa

Zenbook DUO (UX8406) sangat mendukung untuk pengguna dengan mobilitas tinggi karena bodi laptop yang ringan, bobot hanya 1,35 kg dan ringkas dengan ketebalan hanya 14,6 mm. Zenbook DUO (UX8406) dienagai Intel® Evo™ Edition yang sangat mumpuni untuk kebutuhan multitasking.

Keyboard Dapat Dilepas

Keyboard  Zenbook DUO (UX8406)  memiliki desain yang dapat dilepas (detachable) sehingga memudahkan laptop ketika dibawa bepergian. Keyboard tersebut juga sangat mudah digunakan. Pengisian dayanya otomatis saat Zenbook DUO (UX8406) digunakan pada Laptop Mode, yaitu ketika keyboard dipasangkan secara langsung ke bodi laptop. Dan beralih menggunakan koneksi Bluetooth secara otomatis saat dilepas dari bodinya. Keyboard Zenbook DUO (UX8406) dapat digunakan untuk seharian bekerja.

 

5 Mode Penggunaan Yang Fleksibel, Mudah, dan Nyaman Digunakan

 

Zenbook DUO (UX8406) memiliki desain mengerti kebutuhan pengguna seperti produk ASUS lainnya. Zenbook DUO (UX8406) dilengkapi dengan keyboard Bluetooth ASUS ErgoSense dengan touchpad terintegrasi, engsel layar yang dapat dibuka hingga 180°, serta penyangga terintegrasi yang memungkinkan lima mode penggunaan yang fleksibel.  Fitur ScreenXpert yang telah disempurnakan juga hadir untuk memberikan pengalaman yang lebih intuitif ketika pengguna Zenbook DUO (UX8406) menggunakan laptop ini di semua mode penggunaannya. Memang secara tampilan dua layarnya sudah berbeda dengan laptop pada umumnya. Yuk, kita kulik berbagai teknologi penggunaan dua layar Zenbook DUO (UX8406).

Dual-Screen Mode

Inilah mode penggunaan yang paling membedakan Zenbook DUO (UX8406) dengan laptop lainnya. Dengan menggunakan mode ini, memanfaatkan keberadaan layar kedua di Zenbook DUO (UX8406) secara penuh, yaitu dengan memposisikan laptop secara lebih tinggi menggunakan penyangga terintegrasi sehingga kedua layarnya dapat dilihat secara lebih nyaman.

Kebutuhan pekerjaan yang membutuhkan layar lebih banyak bisa dipenuhi dengan mode ini. Seperti mengecek laporan keuangan bagi penguasaha, melanjutkan tulisan bagi seorang penulis, mengerjakan tagihan administrasi bagi seorang guru, dan lainnya.

Guru pun sangat terbantu dengan mode ini. Misalnya saat mengerjakan tagihan administrasi, satu layar mengerjakan tugas, satu layarnya lagi menampilkan referensi atau catatan tugasnya.

Saat menggunakan metode dual-screen mode ini pengguna bisa mengontrol Zenbook DUO (UX8406) menggunakan keyboard fisiknya secara nirkabel melalui koneksi Bluetooth. Jadi bisa melakukan pekerjaan dengan semakin mudah karena keyboard yang fleksibel ini.

Dekstop Mode

Pada mode ini dengan layar vertikal Zenbook DUO (UX8406) menawarkan dua layar vertikal yang diposisikan secara berdampingan. Layarnya pun semakin panjang. Pada penggunaan mode ini sangat cocok untuk pengguna yang melakukan pekerjaan seperti menulis artikel, browsing, dan coding.

Dengan mode ini kita bisa mengerjakan tugas dengan lebih mudah tanpa membuka berulang kali tab windows lainnya sebagai referensi. Misalnya sedang mengerjakan artikel, kita bisa terus menjaga koherensi tulisan dan mengeceknya masih nyambung atau tidak dengan tulisan sebelumnya.

Laptop Mode

Dengan mode kita membuat Zenbook DUO (UX8406) tampil layaknya laptop clamshell pada umumnya. Pengguna mengaktifkan satu layar aktif, keyboard ditempatkan di atas layar keduanya, tapi tak perlu takut layar di bawahnya rusak karena perlindungan layar yang canggih.

Keamanannya menggunakan standar militer sehingga dipastikan tetap terjaga dan aman. Nah, mode penggunaan ini sangat cocok ketika Zenbook DUO (UX8406) digunakan di ruang terbatas seperti di dalam pesawat atau tempat lainnya. Penggunaan mode seperti ini menghadirkan rasa yang sama seperti penggunaan layar pada laptop biasa.

Laptop Mode with Visual Keyboard

Zenbook DUO (UX8406) bisa digunakan tanpa keyboard fisiknya. Caranya melalui ScreenXpert, yang menghadirkan keyboard virtual dalam layout penggunaan yang berbeda-beda lengkap dengan touchpad virtual.

Pengetikan mode ini sama saja dengan mengetik pada keyboard biasa tetapi ini dilakukan di layarnya. Dengan mode ini pengguna lebih simpel lagi mengerjakan tugas yang ringan tanpa repot membutuhkan ruang yang lebih luas.

Fitur ini sangat memanjakan pengguna dengan hanya menggunakan jari saja saat bekerja. Cara menggunakannya pun mudah. Tekan 6 jari bersamaan buat munculin keyboard virtual. Gunakan 3 jari buat munculkan touchpad virtual, dan gerakan 5 jari buat expand konten dari satu layar ke dua layar.

Sharing Mode

Ini adalah mode paling unik di Zenbook DUO (UX8406). Dengan menggunakan mode ini, pengguna bisa berbagi layar dengan orang lain dengan lebih mudah. Caranya cukup buka layar laptop ini hingga 180° dan aktifkan mode ini. Kedua layarnya sekarang saling bertolak belakang sehingga memudahkan dua orang untuk berinteraksi secara langsung ketika menggunakan Zenbook DUO (UX8406).

Penggunaan mode ini tidak hanya akan membuat layar kerja kita terlihat keren tetapi juga bisa berkolaborasi dengan orang lain. Ini tentu saja membuat tugas atau pekerjaan yang lebih mudah atau cepat selesai.

Seorang guru bisa berkolaborasi dengan siswa untuk membuat pembelajaran lebih interaktif karena pengerjaan tugas yang bisa diotak-atik secara bersama.

Seorang pengusaha bisa berkolaborasi dengan mitra atau pegawainya. Seorang content creator bisa mengerjakan proyek secara bersamaan dengan rekannya. Keren, bukan?

Performa Terbaik Ditenagai AI

Pengguna Zenbook DUO (UX8406) semakin produktif dengan kemampuan yang ditingkatkan melalui bantuan AI. Zenbook DUO (UX8406) merupakan laptop AI, yaitu laptop terbaik yang dibekali dengan NPU (Neural Processing Unit) yang terintegrasi dengan prosesor Intel® Core Ultra 7. NPU bernama Intel® AI Boost tersebut membuat laptop ini tampil lebih gesit, lebih hemat daya, dan lebih pintar dalam memproses aplikasi berbasis AI. Dalam banyak pekerjaan, pengunaan AI akan membuat kerja hasil semakin maksimal, semakin cepat, efisiensi biaya, dan hemat waktu. Sekarang ini penggunaan AI semakin gencar di berbagai bidang. Penggunaan AI dapat mempermudah otomatisasi tugas-tugas rutin dan berulang, menghemat waktu dan sumber daya manusia.

 

 

Zenbook DUO (UX8406)  merupakan laptop AI dengan dua layar bersertifikasi Intel® Evo™ Edition yang dibekali prosesor bertenaga AI, Intel® Core™ Ultra 7 155H terbaru. Prosesor Intel® Core™ Ultra dilengkapi NPU atau Neural Processing Unit yang hadir secara spesifik untuk memproses aplikasi yang menggunakan AI. Semua aplikasi dan fitur yang bekerja menggunakan AI dapat dijalankan secara lebih baik tanpa menguras daya secara berlebihan.

Selain itu, prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H juga dibekali chip grafis Intel® Arc™ yang mampu menghadirkan performa hingga dua kali lipat dibandingkan dengan chip grafis terintegrasi di prosesor Intel® generasi sebelumnya. Chip grafis Intel® Arc™ juga sudah didukung berbagai teknologi grafis modern seperti real-time ray tracing, Xᵉ Super Sampling, hingga DX 12 Ultimate dan Advanced Media Engine. Di Zenbook DUO (UX8406), Intel® Arc™ tidak hanya dapat mengakselerasi pemrosesan grafis, tetapi juga video encoding yang tentunya sangat penting untuk para content creator.

 

Zenbook DUO (UX8406)

Laptop Revolusioner

 

 

Mari kita simak perjalanan perjalanan Zenbook DUO (UX8406) hingga sekarang. Perjalanannya dimulai ketika tim desain ASUS melihat orang-orang bekerja dengan laptopnya. Seringkali mereka menggunakan monitor tambahan untuk memperluas ruang kerjanya karena pekerjaan yang membutuhkan layar yang lebih besar. Ini sering kali kita alami, kan?

Lalu masalah muncul ketika harus bekerja di luar kantor. Tentu sekarang hanya bisa bekerja dengan satu layar. Maka, solusi yang dihadirkan oleh tim desain ASUS adalah memperkenalkan laptop prototipe dengan dua layar di tahun 2018 bernama Project Precog. Project Precog merupakan konsep awal Zenbook DUO (UX8406) yang dipamerkan di Computex 2018.

 

 

 

Project Precog tetap menjadi laptop konsep pada saat itu karena ekosistem hardware, software, serta sistem operasi belum bisa memaksimalkan penggunaan layar ganda di laptop. ASUS kemudian mengembangkan sistem layar ganda di laptop bersama dengan software dan eksositem lainnya di ZenBook Pro 15 (UX580) lewat ScreenPad™, serta ZenBook Duo (UX481) dan ZenBook Pro Duo (UX581) lewat layar tambahan ScreenPad™ Plus.

Selama enam tahun, ASUS terus menyempurnakan hardware dan software untuk memudahkan interaksi pengguna laptop layar ganda sekaligus. Itulah mengapa Zenbook DUO (UX8406) dapat tampil sebagai laptop layar ganda terbaik di dunia, karena laptop tersebut tidak hanya revolusioner, tetapi juga telah melewati proses pengembangan secara konsisten selama bertahun-tahun.

Berbagai kecanggihan teknologi yang diterapkan pada Zenbook DUO (UX8406) membuat kita tidak ragu lagi bahwa produktivitas semakin melesat dengan bantuan laptop ini. Pekerjaan atau tugas semakin cepat terselesaikan karena Zenbook DUO (UX8406) yang juga merupakan laptop AI dibekali dengan NPU (Neural Processing Unit) yang terintegrasi dengan prosesor Intel® Core Ultra 7. NPU bernama Intel® AI Boost tersebut membuat laptop ini tampil lebih gesit, lebih hemat daya, dan lebih pintar dalam memproses aplikasi berbasis AI. Berbagai tugas berat pun bisa diselesaikan dengan lebih cepat.

Seorang guru dapat melakukan video meeting sekaligus menyelesaikan tugasnya di sekolah secara bersamaan dengan lebih mudah karena dua layar Zenbook DUO (UX8406). Guru pun dengan mudah memantau dan mengakses berbagai platform pendidikan seperti yang dituliskan di atas sehingga pekerjaan guru dapat diselesaikan dengan baik.

Mengedit video sekaligus memproduksi karya bisa dengan mudah dilakukan oleh seorang content creator dengan layar yang semakin luas dari Zenbook DUO (UX8406). Sang content creator pun lebih leluasa dalam menghasilkan karya yang semakin baik.

Seorang penulis sangat terbantu menyelesaikan karyanya dengan Zenbook DUO (UX8406) yang dapat memuat tulisan karyanya dengan lebih banyak hal yang bisa dituangkan dalam tulisannya. Penulis tak perlu banyak scrool tulisan sebelumnya lantaran tampilan tulisan sudah lebih banyak di layar yang sedang dihadapinya. Zenbook DUO (UX8406) adalah kesempatan menjadi semakin produktif dan berkarya dalam profesi apapun.***

Spesifikasi Zenbook DUO (UX8406)

Main Spec. Zenbook DUO (UX8406MA)
CPU Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz (24MB Cache, up to 4.8 GHz, 16 cores, 22 Threads) with Intel® AI Boost NPU
Operating System Windows 11 Home
Memory 16GB LPDDR5X
Storage 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 Performance SSD
Display Dual 14-inch ASUS Lumina OLED, 3K (2880 x 1800) 16:10, 120Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker, Touchscreen with Stylus Support
Graphics Intel® Arc™ Graphics
Input/Output 1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack
Connectivity Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3
Camera FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect
Audio Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified
Battery 75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion
Dimension 31.35 x 21.79 x 1.46 ~ 1.99 cm
Weight 1.39 Kg (laptop)

0.3 Kg (keyboard)

Price Rp33.999.000
Warranty 2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty

Sumber tulisan:

https://channel.asus.com/#/index/ExternalLink?code=f1668629d39e42ea83e14d917c798d6d

https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/17/10251931/5-tugas-kekinian-guru.

https://www.kompasiana.com/supadilah/64776aba82219909f15f4ce2/merdeka-belajar-membuat-guru-bahagia-membikin-iri-pada-mereka