“Memanfaatkan Internet, Menjemput Rezeki

di Tengah Pandemi”

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak usaha yang lesu. Orang tua pun kesulitan membayar sekolah anaknya. Hal ini berdampak ke sekolah saya yang merupakan sekolah swasta. Dengan terpaksa sekolah merumahkan beberapa guru. Lalu ada juga pengurangan gaji guru. Praktis saya harus memutar otak agar tetap mendapatkan penghasilan. Pontang panting dan postang-posting. Inilah  yang saya lakukan.

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, pertengahan Maret 2020 sekolah memberlakukan belajar daring. Guru pun mengajar dari rumah.

Satu dua bulan kemudian, dampak Covid-19 bukan cuma dalam sistem belajar saja. Tapi juga pada nasib guru. Sekolah saya itu sekolah swasta. Kondisi keuangannya sangat bergantung pada bayaran orang tua. Kalau bayaran orang tua lancar, keuangan sekolah pun lancar. Sebaliknya, kalau bayaran orang tua macet, keuangan sekolah pun macet.

Di bulan ketiga, pimpinan sekolah menggelar rapat. Bendahara melaporkan pemasukan keuangan yang semakin berkurang. Bulan sebelumnya pemasukan di angka 80 persen. Di bulan ini hanya 64 persen. Kabar buruknya, bukan tidak mungkin kalau terus seperti ini trennya, keuangan sekolah akan goncang.

Malah beberapa anak ada yang pindah sekolah. Dengan kondisi keuangan seperti itu, lalu sekolah mengeluarkan kebijakan.

Dengan sangat terpaksa sekolah ‘merumahkan’ guru honor. Dan akan dipanggil jika kondisi sudah memungkinkan lagi. Guru pun siap-siap gajinya berkurang. Karena menyesuaikan kondisi keuangan sekolah.

Maka, walaupun gaji berkurang, saya masih bersyukur kalau dibandingkan guru yang dirumahkan. Atau dibandingkan orang lain yang juga kehilangan pekerjaannya akibat pandemic Covid-19 ini. Banyak kan berita yang mengabarkan perusahaan yang merumahkan atau mem-PHK karyawannya juga karena kondisi keuangan.

Padahal kebutuhan selamat pandemi justru semakin meningkat.  Selain konsumsi, pengeluaran yang juga membengkak adalah pengeluaran internet, listrik dan lainnya. Ditambah saya dan istri saya harus mengajar daring. Tentu saja kebutuhan internet semakin membengkak.

 

Padahal saya harus membayar sekolah anak. Meskipun pandemi, anak tetap bayar penuh. Kan aneh kalau saya berharap orang tua membayar penuh sekolah anaknya, eh saya malah berharap tidak penuh bayar sekolah anak saya sendiri.

Praktis saya harus memutar otak  mencari penghasilan lain. Di tengah pandemi begini tentu tidak mudah. Kalau tidak pandemi, saya bisa pontang panting nyari kerja sambilan di luaran sana. Tapi kan ada kebijakan Pembatasan Sosial Besar-besaran (PSBB) untuk menekan penyebaran Covid-19. 

Maka jalan terbaik adalah dengan menjemput rezeki lewat internet. Di sini saya gunakan kata ‘menjemput’ karena saya yakin bahwa sebetulnya rezeki untuk kita itu sudah ada. Tinggal kita mau atau tidak menjemputnya.

Bahkan dari pos-pos yang selama ini tidak terjamah. Inilah yang saya lakukan dalam rangka menjemput rezeki itu.

 

 1. Jualan Online

Usaha Gerai keluarga kami

Inilah gerai sebagai usaha kami. Di masa pandemi ini gerai sangat ditopang secara online

Jika sebelum pandemi saya tidak banyak turun tangan membantu jualan istri maka selama pandemi ini saya makin rajin jualan secara online. Baik lewat marketplace, memanfaatkan media sosial seperti facebook, Instagram, WhatsApp, dan lainnya maupun lewat blog.

Dulu sebelum pandemi saya kurang membantu istri jualan. Bukannya nggak peduli atau nggak mau ikut campur tapi memang tugas saya sebagai guru itu yang membuat saya tersita waktunya.

Di rumah ada gerai yang menjual makanan dan minuman suplemen kesehatan, baju pria dan wanita, buah beku, frozen, dan lainnya.

Saya mulai aktif mencari ilmu tentang digital marketing di internet. Zaman now tentu banyak sumbernya. Tinggal sediakan kuota internet yang cukup banyak.

Untungnya satu pekan sebelum pandemi saya sudah memasang wifi. Jadi biaya internet lebih murah daripada kuota handphone. Dengan kuota tak terbatas dan koneksi yang cepat saya bisa dengan mudah mengakses ilmu yang ada di internet. Bisa dibilang internet menyediakan ilmu yang tidak terbatas. Tinggal kita mau atau tidak bergerak atau berusaha.

Jika sebelum pandemi harus pontang panting kerja, saat pandemi saya jadi ‘postang posting’ untuk dapat cuan.

Pernah saya mengusulkan sistem bagi hasil dengan isteri.

“Dek, kalau mas berhasil jual produk, dapat komisi ya. Mas jadi reseller gitu.”

“Lho, sama istri kok perhitungan amat sih? Ini juga kan buat keluarga mas.”

“Iya bener sih. Tapi biar mas lebih semangat kalau ada lebihnya buat ngisi dompet Mas. Lagian harganya kan sesuai dengan harga jual gerai. Hehe..”

“Oh iya iya… Siap bos”.

Sejak itu saya semakin rajin jualan posting jualan di media sosial.  Memang tidak langsung bisa jualan, tidak langsung bisa menjual suatu barang. Tidak cukup satu dua kali postingan. Tapi kudu sabar. Butuh proses. Alhamdulillah, akhirnya satu dua kali dapat konsumen. Rupanya kalau suami istri saling sinergi makin deras tuh rezeki mengalir . Alhamdulillah…

2. Usaha Percetakan Spanduk Digital

Usaha spanduk digital sangat lumayan menghasilkan cuan. Zaman sekarang spanduk sudah beralih ke spanduk digital. Orang perlu membuat spanduk digital untuk ucapan selamat, peringatan hari nasional atau hari besar agama, dan promosi.

Di mana-mana percetakan digital selalu rame. Keuntungannya besar. Memang keuntungannya lebih besar kalau punya percetakan digital sendiri. Tapi untuk mendirikan percetakan digital butuh modal yang besar. Bisa hampir Rp. 500 juta untuk mesinnya saja. Bisa lebih dari 1 miliar untuk lengkap mesin, bangunan, dan karyawannya.

Untuk menghemat biaya kita bisa menjadi tangan kedua. Kita membuka usaha percetakan digital tapi cetaknya di tempat orang lain. Caranya gimana? Gampang. Datang saja ke percetakan, daftarkan nama percetakan kita, dan tanya kalau untuk percetakan dapat harga berapa. Dari sana kita ambil selisih harga bahan dan jasa desaiannya.

Waktu itu malah saya tidak perlu menunjukkan di mana dan seperti apa percetakan saya. Mereka percaya saja.

Saya kasih nama percetakannya Delta Grafika. Lalu saya bekerja sama dengan dengan Percetakan Simetris Digital. Dapat harga Rp. 18.000 per meter. Saya menjual ke konsumen dengan harga Rp. 30.000 per meter. Jadi selisihnya Rp. 12.000.

Kan lumayan juga untungnya. Di tahun ajaran baru sekolah yang lalu saya berhasil mendapat pesanan sampai dengan 20 meter. Total keuntungan dapat Rp. 240.000.

Dari sebuah partai politik dapat pesanan 40 meter. Jadi saya dapat keuntungan Rp. 480.000. Pernah juga saya dapat pesanan 2 meter. Jadi keuntungannya Rp. 24.000. Sedikit atau banyak tetap diambil. Namanya juga rezeki. Harus disyukuri.

Untuk membuat spanduk saya menggunakan CorelDraw X7. Biasanya percetakan meminta file mentahan dalam bentuk cdr atau JPG. Dulu saya belajar CorelDraw secara otodidak. Dari internet dan bertanya ke teman. Bahkan saat ke percetakan digital dikasih tahu hal-hal seputar spanduk digital seperti format CMYK, ukuran file, skala desain, dan lainnya.

Kalau sudah langganan mereka akan percaya sama kita. Bahkan cukup dikirim via email saja. Jadi ke percetakannya saat ambil sanduk jadinya saja. Cepat kok jadinya. Kadang bisa setengah jam sudah selesai.

Beberapa produk spanduk digital yang saya bikin

Untuk dapat banyak pelanggan, kita harus rajin promosi percetakan kita. Maka gunakan media sosial untuk mengiklankannya. Bisa juga dengan iklan getok tular alias dari mulut ke mulut. Kalau satu orang tahu maka akan lebih banyak lagi orang yang tahu.

Syaratnya kita harus mampu menjamin kualitas layakan kita. Kalau bisa memberikan service yang lebih baik dan memuaskan. Maka pelanggan akan datang lagi dan lagi.

Kata mertua saya, “Kalau bisa bukan hanya memuaskan pelanggan. Tapi buat pelanggan terkesan. Nah itu gimana caranya kamu pikirkan.” Katanya sewaktu ngobrol dengan mertua. Ternyata ilmu bisa datang dari mana saja.

Benar juga ya. Kalau mampu lebih cepat dan lebih bagus desainnya maka pelanggan bisa beralih ke kita. Percayalah, dalam hal ini percetakan digital merasa terbantu dan tidak merasa tersaingi, karena mereka pun sibuk dengan pesanan pelanggan lainnya. 

Pada musim-musim tertentu malah saya ‘panen’. Biasanya di ulang tahun partai, kabupaten, provinsi, atau HUT RI. Terus pas tahun ajaran baru yang mana sekolah banyak membuat spanduk promosi.

Apalagi kita kan punya banyak perayaan hari-hari negara. Ini jadi kesempatan besar. Kuncinya harus banyak relasi. Kemudian kita promosi usaha kita. Semakin banyak relasi, kita semakin dikenal. Semakin besar pula peluang mendapatkan cuan.

3. Jasa Poster Digital

Banyak orang membuat ingin membuat poster peringatan hari nasional, hari besar agama, dan lainnya. Untuk dipasang di media sosial mereka. Biasanya tokoh-tokoh seperti anggota dewan, pimpinan lembaga, atau orang yang sedang mempromosikan dirinya.

Tapi banyak yang nggak bisa bikin poster. Nah, kita bisa menawarkan jasa bikin poster digital ke mereka. Mereka juga butuh eksis di dunia maya lho. Nah, kesempatan ini bisa kita tawarkan ke mereka.

Saya beberapa kali menerima orderan poster digital. Imbalannya cukup lumayan bisa buat beli susu anak-anak, beli camilan, dan bayar tagihan internet. Lumayan kan.

Menurut saya, poster digital ini bahkan nggak hanya di musim pandemi saja. Nanti kalau sudah tidak pandemi pun tetap bisa jadi peluang. Apalagi kalau sedang musim pesta demokrasi seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) kemarin. Saya dapat beberapa pesanan poster digital atau flyer. Kebetulan kan ada pilkada serentak yang diadakan di beberapa wilayah. Saya ‘kebagian’ orderan dari pilkada Cilegon, Banten. Cukuplah buat traktir anak istri.

Untuk dapat orderan ini rajin-rajinlah cari tau siapa tim sukses mereka. Lalu tawarkan pembuatan poster digital. Kalau bisa jauh-jauh hari ditawarkan. Sebab pencitraan atau promosi diri juga bisa dilakukan sejak lama. Bisa juga dengan menawarkan langsung ke orang yang akan mencalonkan. Tapi pastikan dia punya media sosial ya. Nah, kalau dia nggak punya media sosial, bisa ditawarkan ke tim suksesnya.

tuk desain flyer saya menggunakan canva. Bisa dikerjakan dari handhone. Bikinnya pun gampang karena sudah tersedia template yang cukup banyak. Agar fiturnya lebih banyak kita bisa beli Canva premium. Tapi yang gratisan pun sudah cukup mumpuni sih.

4.  Jasa Sertifikat Digital

Musim pandemi covid 19 banyak kegiatan yang dilakukan secara daring. Hikmahnya pandemi adalah makin banyaknya webinar atau web seminar. Ringkasnya seminar yang diadakan secara daring atau online. Karena memang tidak bisa menghadirkan peserta secara langsung. Nah, sertifikatnya pun seringkali diberikan dalam bentuk digital.

Termasuk lomba-lomba sering diadakan secara online. Malahan lebih mudah karena orang kita harus datang ke lokasi untuk mendapatkan sertifikat digital. Panitia tidak perlu repot mengeprint atau membagikan sertifikat langsung ke peserta.

Ini menjadi peluang. Tawarkan kepada yang mengadakan webinar untuk membuat sertifikat digital.

Saya beberapa kali mendapatkan pesanan pembuatan sertifikat digital baik dalam jumlah kecil maupun besar. Ada yang pesan 2 buah sertifikat, 15 sertifikat, dan 159 sertifikat. Yang paling banyak itu dapat pesanan sertifikat dari lomba tingkat SMA se-kabupaten. Dalam sertifikat itu ada nama masing-masing siswa. Jadi akan memberikan nilai lebih karena ada namanya masing-masing.

Dari harga Rp. 8.000 per sertifikat hingga RP. 20.000 per sertifikat. Sedikit juga nggak apa-apa yang penting sesuai dengan tingkat kesulitan dan pengorbanan yang kita lakukan. Kalau desainnya rumit dan butuh waktu yang lama untuk membuatnya, harganya sertifikat digital bisa lebih mahal.

Sertifikat digital menjadi pilihan di masa pandemi

5. Mengikuti Lomba Blog

Mengikuti lomba blog juga bisa mendatangkan income yang lumayan. Banyak lomba yang hadiahnya besar-besar, lho. Mulai dari bentuk benda seperti sepeda motor, MacBook, laptop, tablet, smartphone, kamera DSLR, dan lainnya. Atau bentuk uang yang bisa ratusan ribu hingga puluhan juta. Benar. Cek deh kalau nggak percaya. Hehe…

Iven lomba blog memang banyak sekali. Bahkan di bulan Desember 2020 ini ada  belasan lomba blog. Nah, kalau bisa nyangkut di salah satu atau salah dua bahkan salah tiga lomba blog itu lumayan.

Bagaimana caranya menang lomba blog? Belajarlah dari sang juara. Pelajari gaya penulis dan apa yang disajikan mereka. Dari sana kita bisa belajar. Kemudian kita ATM (amati, tiru, modifikasi). Tapi ingat, jangan plagiat.

Selain itu, tentu jam terbang sangat menentukan. Maka perbanyak ikut lomba agar semakin besar peluang menangnya. Pertajam juga skill menulis, desain grafis, fotografi, atau videografi. Jadi nggak cukup hanya kemampuan menulis saja. Sebab lomba banyak kriteria penilaiannya.

Saya sendiri tiga kali menjuarai lomba blog di tahun 2020 ini. Bukan mau pamer sih. Toh prestasi saya ini masih kalah jauh dibandingkan para narablog atau blogger lainnya. Prestasi ini bagi saya merupakan satu hal yang sangat disyukuri. Mudah-mudahan bertambah.

Belasan lomba blog saya ikuti. Lebih banyak kalahnya daripada menangnya. Tapi pada salah satu lomba blog saya jadi runner-up dan diganjar laptop.

Lomba itu diumumkan pada November 2020. Masih baru lah ya. Alhamdulillah hadiahnya bisa memperlancar  kerja saya.

6. Me-review Produk

Bermodal nekat karena kebutuhan yang semakin mendekat, saya memberanikan diri mereview produk milik teman. Saya pernah sih mereview produk tapi mungkin masih belum mahir. Tapi dengan percaya diri saya menawarkan diri ke teman.

“Mau apa nggak usahamu aku ulas? Ditulis gitu?”

“Ya mau-lah. Diiklankan ya?”

“Iya, Bro.”

“Jadi. Sip. Berapa bayarnya?”

Lalu saya menyebutkan angka. Tapi tak langsung diterima. Kemudian dia nawar. Karena cocok dengan harga yang dia sebutkan, akhirnya saya sepakat.

Lalu saya cari ilmu tentang mereview sebuah produk dari internet. Seperti saya bilang di atas tadi bahwa internet menyediakan semua hal. Kita bisa belajar apapun dari internet. Begitu pula dengan proyek ini. Tidak sulit mencari ilmu mereview produk.

Setelah jadi, saya kirimkan hasilnya ke teman. Eh ternyata dia langsung ACC. Kemudian saya diminta nomor rekening.

“Tapi sama-sama dipromosikan ya. Aku kirimkan tulisannya ntar kamu share di media sosialmu juga.”

“Siap, Boss.”

Ternyata tulisan saya itu banyak yang baca. Selama tiga bulan terbaca 960-an pembaca. Mungkin masih kalah jauh dibandingkan orang ya. Apalagi yang sudah paham dengan SEO. Cepet terbaca di page one. Tapi bagi saya yang baru belajar, capaian 960-an pembaca sudah bersyukur. Hehe..

Jualan Online dilengkapi atau lewat website itu lebih meyakinkan dan lebih profesional. Target pasarnya lebih luas apalagi kalau bisa tampil di page one yang bisa diakses oleh banyak orang.

Deskripsi produk di website lebih maksimal. Banyak konten yang bisa dibuat untuk semakin meyakinkan pembeli. Maka, banyak usaha atau bisnis yang tepat menggunakan website hingga ini.

Untungnya kita nggak perlu pusing untuk punya website karena ada Sahabat Hosting yang menyediakan semua kebutuhan website untuk kita. Untuk kalian yang cari Hosting Murah pun di sini tempatnya.

Kalau kita ingin punya website untuk personal, bisnis, atau menyalurkan hobi saja pun Sahabat Hosting bisa membantu Anda.

Penyedia Hosting Berperforma Tinggi

Banyak pilihan hosting yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Nggak perlu pusing karena masing-masingnya punya kelebihan. Ayo segera miliki website dengan hosting yang berperforma canggih ini.

 Starter

HARGA SPESIAL

Rp. 16.000/bln

1 Websites

750 MB Storage

Unlimited Bandwidth

Unlimited Database

SSL Gratis Selamanya

Advance

HARGA SPESIAL

Rp. 32.000/bln

Unlimited Websites

2 GB Storage

Unlimited Bandwidth

Unlimited Database

SSL Gratis Selamanya

Gratis Domain

Super

HARGA SPESIAL

Rp. 68.000/bln

Unlimited Websites

5 GB Storage

Unlimited Bandwidth

Unlimited Database

SSL Gratis Selamanya

Gratis Domain 

Enterprise

HARGA SPESIAL

Rp. 120.000/bln

Unlimited Websites

12 GB Storage

Unlimited Bandwidth

Unlimited Database

SSL Gratis Selamanya

Gratis Domain 

Sahabat Hosting bener-bener memberikan layanan yang bakal membuat kita terkesan.

Dengan harga terjangkau, kita akan dapatkan webseite dengan performa secepat kilat karena memang merupakan cloud hosting terbaik dikelasnya. Layanan ini bahkan memberikan garasi yang bakal memanjakan kita.

Jaminan 30 hari uang kembali

Sahabat Hosting akan mengembalikan uang kita sepenuhnya jika tidak memuaskan dalam pelayanannya. Tanpa syarat!

Ultra-Fast SSD

SSD Enterprise meningkatkan performa transfer data sehingga akses website semakin cepat.

99,99% Uptime Guarantee

Service Level Agreement (SLA) kami adalah 99,99% mencakup Up-time layanan & koneksi jaringan.

Advanced Security

Buat website Anda menjadi terpercaya dengan sertifikat keamanan kelas dunia.

Layanan Pembuatan Website

Murah dan Cepat

Mau bikin website tapi nggak tahu gimana caranya? Tenang aja. Sahabat Hosting memberikan layanan pembuatan website dengan proses mudah dan profesional.

Starter

HARGA SPESIAL

Rp. 550.000

750 MB Hosting

Gratis Domain

Desain Standart

Garansi Error 1 Bulan Free Revisi 2x

 

Advance

HARGA SPESIAL

Rp. 980.000

2 GB Hosting

Gratis Domain

Desain Premium

Garansi Error 1 Bulan

Free Revisi 2x

Super

HARGA SPESIAL

Rp. 980.000

2 GB Hosting

Gratis Domain

Desain Premium

Garansi Error 1 Bulan

Free Revisi 4x

 

Enterprise

HARGA SPESIAL

Rp. 2.200.000

5 GB Hosting

Gratis Domain

Desain Premium

Garansi Error 3 Bulan

Free Revisi 6x

 

Nah, tunggu apa lagi? Segera jemput rezeki dengan memanfaatkan internet lewat website. Dengan harga yang sangat terjangkau Rp. 550.000 saja kita sudah dapat website yang bakal membuat usaha atau bisnis lebih profesional.

Bahkan ada jaminan atas pelayanan pula. Kalau tidak puas, uang kita bakal dikembalikan 100 persen tanpa dipotong, dan akan kembali dalam 30 hari! Benar-benar layanan yang membuat terkesan. Manfaatkan promo di bulan Desember berupa domain seharga Rp. 10.000 saja. Segera manfaatkan selagi ada. (Periode 1 Desember – 18 Desember 2020)

Ayo, Jemput Rezeki Bersama Sahabat Hosting

Seperti tulisan saya di atas, sebenarnya rezeki kita sudah ada. Tinggal kita mau atau tidak menjemputnya. Selama kita berusaha maka kita akan mendapatkan hasilnya.

Sehingga, meskipun di tengah pandemi kita akan tetap berpenghasilan meskipun mungkin tidak berpenghasilan tetap.

Seperti halnya saya yang awalnya khawatir dengan kondisi pandemi yang akan memberi dampak pada keuangan keluarga. Tapi syukurlah hingga saat ini masih bisa bertahan dan tidak tumbang.

Bahkan, sepertinya penghasilan saya di masa pandemi ini lebih meningkat dibandingkan penghasilan sebelum pandemi.

Peluang usaha sungguhlah bertebaran. Yang penting kita harus jeli menatap peluang menjadi penghasilan. Dan jangan khawatir, ada Sahabat Hosting yang bakal membantu kita menambah penghasilan dan membawa kita ada kesuksesan.