Libur telah tiba. Banyak orang menuju destinasi wisata. Berbagai jenis destinasi wisata, salah satu yang sedang viral di Rangkasbitung adalah Jasmine Farm. Udah pasti tau dong…

Nah, hari ini saya sekeluarga ke sana. Sebetulnya bukan hanya wisata, tapi kami ke sana untuk pengambilan raport anak saya. Si sulung, Jundi sekolah di Ilalang School. Bukan sekolah formal tapi pusat kegiatan belajar masyarakat.

Kami berangkat pukul 08.30 WIB. Melewati jalan yang biasa dilewati ketika berangkat sekolah. Kabarnya jalan bendungan Cijoro tidak bisa dilewati karena jembatannya rusak. Tapi bagi kami tidak jadi soal karena memang biasanya nggak lewat ke situ juga.
Perjalanan awalnya cukup berat karena jalan rusak. Namun jalan rasanya tidak lama. Setelah itu kami melewati jalan yang mulus. Kanan kiri hutan dan pohon yang rindang membuat udara segar dan sejuk ketika melintas. Anak kami pun bilang kalau udaranya seger.

Sampai di sana ternyata sudah banyak yang berkumpul. Segera menuju ke saung yang paling ujung. Saat itu Abah Apri sudah siap untuk memberikan sambutan. Oh iya Abah Apri ini pimpinan dari Ilalang school.

Jurnal Ayah

Abah Apri bilang dalam liburan selama dua pekan ini ada tugas. Terutama untuk ayah. Tapi Abah Apri minta kalau ini jangan dipandang sebagai tugas, tapi sebagai langkah untuk mendekatkan diri pada anak dan proses pendidikan anak.

Memang pendidikan anak tidak hanya kewajiban istri saja tapi juga kewajiban ayah. Yang biasanya kalau masalah sekolah itu kan urusan ibu-ibu sementara bapak-bapak mencari nafkah. Tapi di sekolah ini cukup berbeda ya.

Waktunya pun cukup lama. Selama dua pekan. Ayah diminta untuk membuat jurnal harian sang anak. Mencatat hal-hal menarik bersama anak. Tuliskan hal-hal penting yang dilakukan anak. Jadilah Saya tidak keberatan dengan hal ini. Jadi pertanyaan nulisnya itu diketik atau ditulis tangan ya hehehe… Kalau ngetik sih oke aja. Kalau tulis tangan waduh tulisan saya lumayan memprihatinkan.

Bagus juga kegiatan ini. Agar sang ayah tidak kelewatan momen penting anaknya. Supaya seorang ayah tahu perkembangan dan kehebatan sang anak.

Sementara, ibu-ibu ditugaskan untuk menuliskan dua hal saja tentang anaknya. Bener nggak ya saya juga ragu. Maklum saat itu sambil menyimak saya juga lihatin anak-anak yang sedang bermain.

Jasmine Farm, Tempat Wisata Nyaman Buat Keluarga

Bagi yang tinggal di Rangkasbitung pasti familiar dengan Jasmine Farm. Tempat wisata yang sangat asik buat keluarga. Saya sudah lama follow instagram-nya. Tapi baru kali ini menyambanginya.

 

Tiket Masuk

Harga tiket masuknya sangat murah. Saat itu sedang ada promo jadi tiket masuknya hanya Rp. 5000 saja. Harga tiketnya per orang. Anak-anak dan dewasa sama. Sementara biaya parkir motornya Rp. 3000. Saya 4 orang dan 1 motor kena biaya Rp. 23.000.

Murah banget kan?

Fasilitas Lengkap

Meskipun harga tiket masuknya murah namun fasilitasnya lengkap lho. Ada saung, mushola, lapangan rumput, arena bermain anak, dan spot foto lainnya.

Untuk spot foto ada sayap kupu-kupu, rumah pohon jembatan warna, dan lainnya. Ada kandang monyet juga loh. Tadi itu ada dua ekor monyet kelihatan bersih dan dirawat. Sementara itu di dekat mainan odong-odong ada kolam ikan yang banyak ikannya dan airnya jernih.

Hampir 5 jam kami di sana. Tapi anak-anak susah diajak pulang karena wahananya asik sekali. Mulai dari perosotan, ayunan, jembatan ayunan. Kata Mas Jundi ada namanya penimbang ayunan biar nggak jatuh. Hm, saya pun nggak tahu apa yang dimaksud hehehe…

Fasilitas Makan

Untuk pengunjung di sana nggak perlu bingung untuk makanan dan minuman karena tersedia banyak. Baik jajanan maupun makanan berat. Ada es krim, sosis, pop mie, ciki-ciki bahkan ada yang jualan pecel, bakso, dan kopi segala. Harganya terjangkau di kantong. Mau bulan muda atau bulan tua tetap bisa wisata dengan tenang.

 

 

Ramai Dikunjungi

Sewaktu di sana banyak sekali orang yang juga berkunjung. Alumni sebuah sekolah, mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi, juga ada warga sekitar. Meskipun ramai tetap aman kok karena menerapkan protokol kesehatan. Di beberapa sudut tersedia hand sanitizer yang bisa digunakan para pengunjung.

 

Saat pulang baru kelihatan ada gambar dinosaurus di depan gerbangnya. Pingin sih berfoto di sana tapi nggak sempet