Narman, Pemuda Suku Baduy
Meneroka Keterbatasan Berkontribusi untuk Keluarga dan Lingkungan
Internet telah berkembang pesat. Dengan menggunakan internet, usaha maju melesat. Suku Baduy menolak penggunaan teknologi dalam kehidupannya. Lalu, bagaimana Narman memanfaatkan internet untuk memajukan usaha kerajinan Suku Baduy? Bagaimana pula perjuangan Narman menaklukkan akses jalan yang sulit?

Suku Baduy merupakan suku yang masih memegang teguh kepercayaan dan adat dari para leluhurnya. Mereka memiliki kebudayaan yang sulit terkontaminasi dunia luar. Mereka sulit menerima pembaruan dan kemajuan teknologi. Termasuk perkembangan internet.
Suku Baduy mendiami wilayah pegunungan Kendeng, desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Mereka dibedakan menjadi suku Baduy Dalam dan suku Baduy Luar. Ciri khas Suku Baduy Dalam relatif menggunakan pakaian yang didominasi warna putih. Ikat kepala juga warna putih. Mereka hidup tanpa listrik, elektronik dan internet.
Sedangkan suku Baduy Luar menggunakan pakaian serba hitam atau biru donker. Mereka sudah hidup berdampingan dengan listrik, elektronik dan internet.
Aktivitas utama Suku Baduy adalah bercocok tanam dan bertenun. Mereka membuat kerajinan tangan seperti kain tenun, gelang handam, tas kepek, tas koja, dan lainnya. Suku Baduy dikenal dengan kesederhanaannya dengan melarang penggunaan perlengkapan rumah tangga yang terbuat dari bahan-bahan modern. Sehingga semuanya dibuat dengan bahan-bahan alami yang di dapatkan dari hutan di sekitar tempat mereka tinggal.
Narman (30) merupakan sosok pemuda suku Baduy Luar yang memandang pentingnya untuk menggunakan internet. Bukan hanya untuk menopang aktivitas ekonomi tetapi juga mengenalkan kebudayaan suku Baduy kepada masyarakat luas hingga ke negara lain.
Lalu, bagaimana Narman belajar internet? Padahal, dia ‘kan tidak mendapatkan pendidikan formal lewat sekolah?
Merupakan Sosok Pembelajar
Belajar Internet Secara Otodidak
Narman belajar banyak hal tentang internet. Mulai dari pemanfaatan media sosial seperti facebook, instagram, website, marketplace, atau toko online. Narman pun belajar tentang algoritma pencarian, SEO, keyword, dan lainnya. Dia belajar secara otodidak.
Selain itu, dia bergabung dalam komunitas jualan online. “Ini membantu kita supaya untuk menambah ilmu, bertukar wawasan dan berdiskusi tentang digital marketing” katanya.
Narman memanfaatkan instagram untuk lapaknya berjualan dengan akun @baduycraft, memanfaatkan website www.baduycraft.com. Ya, ini Baduy Craft menjadi branding-nya.

Untuk memasarkan secara online, dia butuh akses internet. Padahal di rumahnya tidak ada akses internet. Nah, untuk mendatkannya, Narman harus berjalan sejauh 3 kilometer dari tempat tinggalnya ke daerah Ciboleger. Daerah ‘terdekat’ yang mendapat akses internet.
Dan perjalanan itu ditempuh dengan berjalan kaki selama satu jam. Sampai di tujuan, kadang ada pesanan, kadang tidak ada. Kalaupun ada pesanan, tugas Narman selanjutnya tak kalah berat.
Narman harus kembali ke Kanekes untuk menyiapkan pesanan itu. Jadi, untuk pulang pergi, total jarak yang dia tempuh adalah 6 kilometer atau dua jam lamanya.
Belum lagi dia harus ke jasa pengiriman. Perjalanan sekitar satu jam lamanya. Selain jauh, akses jalannya juga cukup sulit. Tapi itu dijalaninya dengan telaten.
“Narman membangun Baduy Craft bukan hanya untuk jualan. Tapi juga mengenalkan budaya Suku Baduy. Tentang konsep hidup sederhana dan menjaga keseimbangan alam” ujarnya mantap.
Hal itu juga memotivasi berbuat lebih banyak untuk keluarga dan lingkungan.
Narman juga sering mengikuti berbagai pameran baik yang diadakan di Banten maupun di luar Banten. Pameran yang diadakan oleh swasta, BUMN, atau kementerian. Semakin banyak iven diikuti semakin banyak pula ilmu dan pengalaman yang didapatnya.
“Pameran merupakan kesempatan untuk mengenalkan budaya Suku Baduy kepada pengunjung. Di beberapa pameran bahkan ada demo membuat kain tenun Baduy” terangnya.
Berbicara di depan juri SATU Indonesia Award (sumber: IG baduycraft)
Mengikuti pameran kerajinan seni budaya di Jakarta Convention Center (sumber: IG baduycraft)
Aksi penenun cilik suku Baduy di Summarecon Mall, Serpong (sumber: IG baduycraft)
Mengikuti pameran di Auditorium Adhiyana (sumber: IG baduycraft)
Perjalanan Meraih Penghargaan
SATU Indonesia Awards
Apa yang dilakukan Narman memang bukan hal yang umum untuk suku Baduy. Namun hal ini diyakininya agar menjaga keberlangsungan ekonomi keluarga dan masyarakat di lingkungannya pula.
Menggunakan internet bagi orang umum mungkin tidak sulit. Namun, bagi Narman itu merupakan hal yang baru. Baginya itu tidak mudah.
“Pada awal 2016 lalu mulai merintis dari marketplace. Ada Suku Baduy tapi pakai internet atau toko online untuk memasarkan kerajinannya itu dianggap unik.”
“Saat pameran di Jakarta Convention Center ada seorang wartawan yang menawarkan untuk ikut SATU Indonesia Awards, program CSR-nya ASTRA. Tertarik sih. Tapi nggak ngerti bagaimana ikutnya. Akhirnya dibantu oleh wartawan tadi. Dulu mengisi formulir dan submit pendaftaran saja cukup bingung.”
Dengan berbagai kesulitan yang dihadapi akhirnya Narman sampai juga di Menara ASTRA untuk mengikuti rangkaian Satu Indonesia Awards.
Yang paling mendebarkan adalah sesi presentasi. Narman presentasi di hadapan para juri seperti yaitu Prof. Emil Salim, Prof. Fasli Jalal, dan Onno W. Purbo, Ph.D.
“Senang sekali bisa bertemu dengan tokoh-tokoh besar. Semua juri membuat saya terkesan. Termasuk bertemu Onno W. Purbo sebagai bapak internet Indonesia.”
Berbagai pertanyaan diajukan oleh juri pada saat itu dijawab dengan lugas oleh Narman. Pada akhirnya Narman menjadi juara pada ajang SATU Indonesia Awards 2018 yang diadakan oleh PT Astra International Tbk. Untuk untuk kategori kewirausahaan.

Foto: dokumentasi Narman
“Adat Baduy adalah menjaga keseimbangan. Adat Baduy ini sangat penting agar dikenal oleh orang luar. Karena itu saya memanfaatkan internet untuk mengenalkan Budaya Baduy.”
Setelah mendapatkan SATU Indonesia Awards, apa pengaruhnya penghargaan itu bagi Narman?
“Rasa percaya diri meningkat. Sosok yang banyak kekurangan ini diakui di pentas nasional. Saya jadi semakin bangga dan bersemangat mengenalkan budaya Baduy ke masyarakat luas. Harapan saya meningkat pula perekonomian masyarakat di sini.”
Penghargaan itu semakin memotivasinya untuk terus berkarya.
“Banyak yang tertarik. Ada yang mendatangi saya untuk sharing digital marketing, ada pula saya yang mendatangi. Berbagi.”
“Bukan hanya mengenalkan budaya Baduy saja tetapi memajukan lingkungan dan bangsa. Karena dengan menjaga dan memajukan lingkungan, dengan sendirinya memajukan bangsa” terangnya.
“Acara di sana sangat besar-besaran. Pas banget untuk anak muda-lah” kenangnya. Sejumlah uang penghargaan yang diterimanya digunakan untuk memajukan usahanya.
Setelah acara dari sana, bukan berarti sudah selesai. Ya, Narman dan penerima SATU Indonesia Awards lainnya masih mendapatkan pembinaan.
“Ada grup WhatsApp penerima SATU Indonesia Awards. Semua dari tahun ke tahun ada di sana. Masih ada pembinaan. Kalau ASTRA ada acara, semisal kampung berseri ASTRA, kami para masih diajak untuk dilibatkan” jelasnya.
Dari sana cakrawala pemikirannya semakin terbuka. Ada banyak ilmu pengetahuan yang bisa digunakan untuk memajukan kehidupan manusia dan mendukung pelestarian budaya.
“Penghargaan ini nggak ada artinya kalau saya tak bisa memberikan apa-apa untuk lingkungan. Harapan saya akan banyak lagi anak bangsa yang peduli dengan budaya, alam, dan lingkungannya,” tegasnya.
Diakuinya, lewat komunitas itu semakin berkembang dan meluas pengetahuannya. Ada banyak sharing informasi berbagai gebrakan yang dilakukan penerima SATU Indonesia Awards lainnya.
Menilik berbagai kerajinan yang dipasarkan ada banyak produk milik masyarakat Baduy yang dibeli langsung atau sistem konsinyasi. Motivasinya adalah menggerakkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy utamanya lingkungan terdekat dengannya.
Tenun baduy memiliki nilai-nilai dan prinsip hidup sederhana, kesederhanaan itu di percaya akan membawa kita pada kenyamanan, kedamaian dan kesejukan hati.
6 Fakta tentang Sosok Narman
1. Narman tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Narman mengikuti ujian paket B, penyetaraan ijazah SMP
2. Narman telah memenangi 20-an lomba lari. Ya, Narman memang menyukai lari. Berbagai ajang lari telah diikuti baik di Banten maupun provinsi lainnya.
3. Narman pernah menjadi pembicara di depan mahasiswa di sebuah kampus. Berbagi ilmu dengan para mahasiswa yang secara pendidikan lebih tinggi darinya.
4. Sejak kecil rajin mendengar siaran radio Elshinta. Ini pula yang mempengaruhi pengetahuannya.
5. Kutu buku. Narman sejak kecil suka membaca buku apa saja. Bisa dibilang kutu buku. Banyak ilmu pengetahuan yang didapatnya dari membaca. Misalnya siklus hujan yang dipahaminya sebagai proses alam. Di rumahnya ada perpustakaan keluarga.
Sebentar, kira-kira pembaca kebayang nggak lokasi Suku Baduy ini? Supaya kebayang, ini dia rute dan jarak menuju ke sana. Asumsi perjalanan pakai mobil ya.
Jakarta-Serang : 88 Km (1 jam 23 menit.)
Serang – Rangkasbitung : 38 Km 1 jam 10 menit
Rangkasbitung-Ciboleger : 41 km (1 jam 12 menit).
6. Pembelajar otodidak. Berbagai skill dan prestasinya itu didapat secara otodidak.
7. Sekolah di rumah. Meskipun tak mengenal pendidikan formal di sekolah, Narman sekolah di rumah. Ya, bagi suku Baduy, sekolah mereka berada di rumah. Orangtua dan masyarakatlah yang menjadi gurunya.
8. Narman menguasai publik speaking dengan baik. Saat berbicara penuh percaya diri.


Bersama Prof. Emil Salim, salah satu juri SATU Indonesia Awards. Foto: Narman
Berkat menjual secara online itulah pasar semakin meluas. Banyak pesanan dari berbagai daerah yang memang meminati kerajinan khas Baduy.
“Pemesannya paling jauh dari Papua. Tas koja suku Baduy juga sampai bertualang ke Jepang,” terang bapak dari dua anak ini.
Kesulitan bisa diubah menjadi tantangan dan peluang. Ketiadaan internet bisa dicari atau diatasi. Jauhnya perjalanan bisa ditempuh. Sulitnya medan bisa ditaklukkan.
Narman telah membuktikan bahwa kemauan, kerja keras, dan optimisme bisa meneroka berbagai keterbatasan. Mengasah skill dengan otodidak, haus dengan ilmu, memanfaatkan komunitas, dan jeli melihat peluang.
Dengan itu dia berhasil menggapai impian-impiannya. Bahkan berbagai prestasi telah ditorehkannya. Semoga bangsa ini semakin banyak memiliki Narman-Narman lainnya agar bangsa ini semakin tumbuh dan maju. (*)
#SemangatMajukanIndonesia #KitaSATUIndonesia
Keren pak👍
terima kasih banyak. mudah-mudahan bermanfaat ya..
Keren bingits Pak
Liar biasa
Keren ya Narman.. hehe
Sosok Narman sangat mengisnpirasi. Goodluck utk lombanya cikgu
Luar biasa.. salah ketik pak.. hahaha
Hehe..siap
Narman keren sekali ya. Suku baduy luar ya brarti narman ini masih bisa menggunakan listrik dan oakai baju hitam dan dongker. Aku termotivasi perjuangan narman yg mencari akses internet jalan 3km, masyallah gigih sekali ya. Dia memang membuktikan bahwa kalau ada niat pasti bisa. Salut dan kagum aku membaca tulisan ini, keterbatasan tdk mengganggu ya, malah jd obor semangat
Mantap pak ulasan kisahnya. Saya juga penyampaiannya. Keren.
Alhamdulillah. Terima kasih banyak ya
Keren
Terima kasih banyak
Saya sering liat suku Baduy berpakaian serba hitam yang jualan madu. Ternyata itu dari suku Baduy Luar ya. baru tempe sayanya. wah ternyata bapak juga dari Banten ya, pantesan bisa ketemu langsung dengan Mas Narman ini. Keren lah spiritnya
Luar biasa ya perjuangannya hanya untuk mendapatkan jaringan internet. Beruntunglah kita yang hidup di kota, internet dapat dengan mudah dicari.
Iya Bang. Luar biasa emang perjuangannya mendapatkan internet. Kita mah gampang ya. Hehe..Iya Bang, saya dari Banten. Bahkan dekat juga dengan Suku Baduy. Dekat dalam artian perjalanan 2 jam. Hehe
Alhamdulillah semoga yang dicita-citakannya tercapai.
Aamiin ya aamiin. Terimakasih banyak, suhu…
Keren ya, sosok Narman yang bisa memanfaatkan teknologi utk memajukan ekonomi didaerahnya tapi juga tetap menjunjun tinggi adat budayanya
Benar. Memang dia berusaha tetap menjaga adat dan budayanya walaupun menggunakan teknologi. Keduanya harus selaras. terima kasih sudah berkunjung
Aku kagum sama orang-orang seperti Narman yg autodidak gitu. Pokoknya segala jalan ditempuh untuk memajukan masyarakatnya. Jadi malu, aku belum berbuat apa-apa nih. Sering lihat juga di Bandung, suku Baduy jalan beriringan. Bahkan katanya, pola jalan seperti itu juga ada filosofinya.
Wah, kweren pa guru kok ya pas bisa foto bareng ama Narman…
Benar, Mbak. Keren lho. Kebanyakan, belajarnya tuh otodidak. Wah, kita jangan mau kalah ya. Hehe…
Wah sukses selalu ya Narman dan Baduy Craft nya. Ia layak menerima Satu Indonesia Awards ya… Good luck juga buat pak guru Padil yang telah suksss menuangkan kisah Narman ke dal postingan blog ini
Iya mbak. Semoga bermanfaat bagi banyak orang. Semoga bermanfaat untuk lingkungan ya mbak. Aamiin.
salut! hobinya lari yaa…pantas perjalanan berkilo2 meter yg ditempuh berjam2 layaknya hal biasa baginya. kalau ada niat, selalu ada usaha serta perjuangan yg dilakukannya. sosok pemuda yg luar biasa nan penuh semangat
Benar, mbak. Lingkungan mendukungnya. Selain itu tentu motivasi yang tak kenal lelah terus belajar menjadikannya mencapai prestasi itu. Aamiin
Kalau dari apa yang aku perhatikan dari mereka-mereka yang memang berkembang lebih baik, adalah mereka yang memang mendapatkan ilmu dengan otodidak, seperti mas Narman ini.
Belajar secara otodidak, berarti memang niat untuk mempelajari suatu hal sangat kuat.
Sepakat mas
Biasanya otodidak ini yang awet dan mendalam ya ilmunya
Sosok seperti Narman adalah sosok yang diharapkan dapat membawa perubahan positif pada suku-suku pedalaman. Ia sudah memulainya, semoga ke depan bermunculan sosok yang mengikuti jejaknya.
Iya Uda. Sosok yang gak hanya mikir dirinya Sendiri. Berkontribusi untuk lingkungan. Mendobrak keterbatasannya
Salut sama beliau, masih memegang tradisi n menggunakan teknologi untuk memperkenalkan tradisi leluhurnya. Makin sukses kang Narman
Bener, bang. Semoga sukses selalu ya Narman dan pemuda hebat lainnya.
pemuda yang cerdas..
Bener, Pak. Semoga makin banyak berkontribusi lagi buat lingkungannya.
Keren banget bang Narman ini. Tak mau lepas dari tradisi tapi tetap merangkul teknologi. Sosok pembelajar yang sesungguhnya. Semoga Baduy Craft makin dikenal dan bermanfaat ke lingkungannya
Iya kak. Dia sadar dan selektif menggunakan teknologi. Dia gunakan untuk berkontribusi untuk menaikkan kehidupan keluarga dan lingkungannya.
Orang-orang seperti Narman ini yang memang kudu dijadikan influencer sesungguhnya. Konten dalam dirinya sangat berkualitas. Lewat dia, Baduy makin dikenal
Hebat ya si bang narman. Gak banyak lho anak negeri yg bisa kayak gini. Semoga nanti akan ada narman2 yg lain biar Indonesia jadi lebih baik. Sepertinya para pemuda Indonesia lagi butuh banyak panutan nih
Iya kak. Semoga banyak lagi pemuda yang seperti beliau. Mampu dan mau Berkontribusi untuk lingkungan
Narman, sosok yang menginspirasi. Dengan segala keterbatasannya, dia bisa memberikan karya besar, mengenalkan budaya baduy pada masyarakat luas
Benar, kak.
Pemuda emang punya tanggung jawab. Gak cuma buat dirinya. Tapi juga berbuat banyak untuk lingkungan.
Keren bangettt produknya udah sampai ke Jepang. Salut banget sama Narman. Mudah-mudahan sukses teruss. Perjuangannya ngga sia sia, insyaAllah
Iya kak. Betul. Berbagai produknya emang sudah ke mana-mana. Alhamdulillah juga sampai ke Jepang. Semoga menginspirasi banyak orang ya
MasyaAllah keren banget perjuangannya. Terharu sekaligus malu nih, dengan segala kemudahan yang kumiliki nggak ada seujung kuku dari keberhasilannya kak Narman
Narman emang keren ya Mbak. Mengejar ketertinggalannya dengan banyak belajar. Tapi kita punya keunggulan masing-masing dong Mbak. Mbaknya keren juga. Pastinya punya prestasi sendiri. Hehe
Bagus nih kontribusi narman untuk masyarakat sekitanya. Bisa setidaknya membantu masyarakat agar melek teknologi termasuk bisa berjualan via amrketplace seperti yg dicontohkan si narman..
Benar, Mas. Memanfaatkan teknologi bisa membuat taraf kehidupan naik. Termasuk dalam hal ekonomi. Bukan cuma di pendidikan ya. Semoga banyak yang melek lagi dengan teknologi.
Kisah yang sangat inspiratif. Sosok muda yang kreatif dan penuh semangat. Semangat belajarnya layak untuk dijadikan teladan.
Benar, Mbak. Kalau ada pemuda seperti Narman ini memang harus didukung. ASTRA tepat sekali memberikan Satu Indonesia Award pada Narman
MasyaAllah keren bener ya sosok narman ini. Pendidikan tidak menghalanginya untuk memberikan kontribusi yangs angat besar untuk masyarakatnya. Benar-benar menginspirasiku.
Benar, Mbak. Sepakat. Pendidikan nggak hanya di sekolah ya. Rumah bahkan lingkungan bisa menjadi sekolah bagi setiap kita. Narman memang inspiratif dengan kiprahnya. Semoga akan banyak lagi narman lainnya. Aamiin.
Semoga masih banyak pemuda-pemuda seperti Narman di Indonesia. Kita butuh mereka untuk melestarikan budaya tapi juga bisa bersaing di era teknologi.
Betul. Mengikuti perkembangan dan memanfaatkan teknologi teknologi digital tanpa meninggalkan budaya lokal
Keren bgt ini banyak pelajaran saya dapat. Khususnya dari sosok Narman. Walau punya keterbatasan akibat budaya, namun semangat tidak kalah oleh keadaan. Ini menginspirasi sekali.
Iya, Benar. Mbak. Perjuangannya menjadi seperti sekarang ini pun sangat keren. Tentu kesadaran bahwa pemuda punya kewajiban berkontribusi kepada lingkungannya yang membuat Narman giat meningkatkan diri
kalau ngmgin baduy tuh aku inget orang baduy yang jualan madu di kampusku ipb, mereka asli dari baduy loh pak. btw risetnya dalem banget pak guru, tulisannya juga mengalir. memang usaha tidak mengkhianati hasil, semoga banyak lahirnya pak narman-pak narman seperti in iyang berkontribusi bagi keluarga dan lingkungannya.
Ya, Mbak. Madu salah satu produk mereka. Dari madu asli hutan yang dijaga itu memang menjadi salah satu kekhasan Baduy. Alhamdulillah Mbak. bisa ketemu langsung Narman jadi bisa dapat banyak ilmu dari Narman.
HEBATTTT. Artinya Mas Narman ini sudah bukan di Baduy Dalam lagi ya Mas Padil. Mungkin di Baduy Luar, atau justru sudah merantau beliau. Saya yakin, sejauh-jauhnya burung terbang, akan kembali ke sarangnya. Sejauh-jauh Mas Narman mengembangkan potensi dirinya, manfaat akan kembali juga ke masyarakat dan generasi penerus di kampung halamannya. Selamat untuk Mas Narman di SATU Indonesia Awards.
benar Narman Baduy Luar, Mbak. Masih di sana sih beliau. Narman emang keren. Giat mengembangkan potensinya. Ditunjang teknologi akhirnya bisa menaikkan taraf hidup keluarga dan lingkungannya.
Keren Pak, tulisannya menginspirasi sekali. Dari Narman saya bisa belajar banyak. Tentang semangat dan pantang menyerah. Keberhasilan menggapai mimpi bisa diwujudkan oleh kerja keras. Jadi malu nih kalo kebanyakan rebahan. Ke indomaret aja naek motor huhu. Selamat ya Mas Narman, semoga sukses selalu.
Iya, Mbak. Banyak hal keren yang patut ditiru dari Narman ini. Bagaimana dia memanfaatkan internet untuk memajukan usahanya…itu salah satu poin lebihnya dia. Semoga banyak lagi Narman lainnya.
Keren banget ya kang narman. Indonesia butuh banyak orang-orang sepertinya yang pantang menyerah. Semoga kita bisa mengikuti jejaknya.
Iyaaa bener. Butuh banyak orang seperti kang Narman ini. Sekaligus evaluasi diri sendiri, udah ngapain aja nih buat bangsa ini huhu
Hehe..siap Mbak. Tentu kita punya prestasi masing-masing ya… keep fight
benar, Mbak. Narman ini pembelajar otodidak. pejuang bangetlah. Banyak hal yang diajarinya berdasar pengalaman. Patutlah Satu Indonesia Award nggak salah kasih dia penghargaan.
Sampai bingung ka ngomongnya. Ini keren bgt Masya Allah hehe.. Tanpa pendidikan formal tapi bisa menguasai panggung. Dilihat dari kebiasaan Narman, membaca memang membentuk pola pikir seseorang ya. Keren pokoknya.
Iya, Mbak. kalao disimak emang keren banget narman ini. prestasinya banyak. Layak banget dapat Satu Indonesia Award
Narman, sosok yang inspiratif. Saya jadi malu dengan segala kemudahan dan fasilitas saya miliki tapi tetap saja rasa malas itu tidak mau pergi.
hehe..setiap orang punya prestasi sendiri sih, Mbak. Dan kita bisa berkontribusi dengan apa pun yang dimiliki kok. heheh
Suku Baduy benar-benar memegang teguh adat mereka dengan tidak tersentuh modernisasi. Masih tidak percaya mereka kemana-mana hanya mengandalkan kaki saja.
benar, Mbak. mereka punya kebudayaan menjaga alam yang sangat keren. pastinya bisa dicontoh oleh siapa aja di bumi Indonesia ini
Tenun Baduy melambangkan kesederhanaan dan ketulusan ya, dan Narman berhasil mengangkatnya hingga kini lebih banyak orang mengetahui informasi soal suku Baduy.
Bener, Mbak. Suku Baduy punya banyak kebudayaan yang luhur. Mereka sangat teguh menjaga lingkungan. Ini perlu juga dicontoh
Mas Narman keren, berani berjuang untuk memberdayakan ekonomi lingkungannya. Meski susah payah dan banyak halangan terutama jarak dan fasilitas gak membuatnya takluk. Salut deh.
Benar bang. Sosok inspiratif yang layak diteladani oleh banyak Pemuda Indonesia. Aamiin
keren beud ini narman dimana ia mampu menembus batas-batas yang ada di daerahnya dan semoga semakin memberi banyak manfaat
hehe,iya pak. kekuatan motivasi kali ya yang mengantarkan dia sampai ke keadaan ini
sangat menginspirasi, semoga banyak bermunculan narman-narman baru yang bisa memajukan serta mengembangkan daerahnya
Aamiin. Ya, Pak. Semoga muncul Narman-Narman baru yang membawa daerahnya menjadi lebih maju lagi. aamiin
Keren juga nih bang narman menginspirasi masyarakat Indonesia.
Iya Koh. Kerja keras dan kemauannya sangat kuat. Dia wajar mendapatkan Satu Indonesia Award karena banyak kontribusinya di lingkungan
Nyesss sama kata-kata ini “Kesulitan bisa diubah menjadi tantangan dan peluang. Ketiadaan internet bisa dicari atau diatasi. Jauhnya perjalanan bisa ditempuh. Sulitnya medan bisa ditaklukkan.” .. Aku yang kuliah dulu jalan kaki cuman 20 menit ngeluhnya seharian yaAllah, ditambah sekarang kerja juga modal jalan kaki 10 menit ngeluhnya minta beli motor tapi belum keturutan juga. Liat ada yang lebih lama jalannya jadi mikir ulang buat ngeluh lagi.. Keren sih Bang Norman ini salut, belajar otodidak, jalan segimanapun dihantam sampai ada karyanya. Harus mulai belajar dari orang ini.. HARUS!!
Lingkungan juga mendukung untuk survive ya Mbak, tapi ya nggak semua sih. Semuanya berpulang ke diri kita sendiri. Hehe..ya mungkin Mbak karena cewek jadi pengen dapat beberapa kemudahan ya. hehe.. Iya nih, Mas Narman emang keren. banyak keahliannya karena belajar otodidak. Pantaslah dia diganjar Satu Indonesia Award ya Mbak. semoga banyak lagi Narman-Narman lainnya. Aamiin
suku baduy memang unik dan khas sih menurut saya. dengan memasarkan produk suku baduy berarti ikut melestarikan dan menyebarkan informasi mengenai suku baduy. mantap nih bang
Iya Mbak, banyak keunikan dengan Suku Baduy ini. Saat ini Narman menjadi pioner dalam memanfaatkan teknologi yang bisa menaikkan income ekonomi keluarga dan lingkungan. semoga banyak lagi Narman-Narman lainnya. Aamiin
Wah inspiratif banget cerita mas Narman ini, saya sebagai seorang pemuda semakin giat belajar internet dan dunia bisnis!
Keren banget Kang Narman ini. Aku udah pernah sih liat langsung hasil karya suku Badui ini. Kebetulan dulu ada teman yang emang instruktur UMKM. Nah, aku bantu dia buat jual produk Badui. Hasil karya mereka emang bagus-bagus.