Semakin Terlayani dengan Digitalisasi
BPJS Kesehatan
Awalnya kami bahagia saat menyambut kelahiran anak pertama. Tapi, kegembiraan itu sedikit terganggu dengan keterangan dari dokter yang mencemaskan. Bahwa, anak pertama kami harus operasi cesar. Begitu saat kami melakukan konsultasi pada umur 6 bulan kehamilan istri.
Meskipun saat itu belum tahu berapa jumlah biayanya, tapi saya yakin sangat besar. Apalagi bagi saya seorang guru honorer di sekolah.
Dua hari kemudian saya nanya-nanya ke teman. Benar, biayanya sangat besar. Ada yang bilang Rp. 8 juta, 11 juta atau Rp. 13 juta. Tergantung rumah sakitnya.
Saya sebagai kepala keluarga digayuti dua kecemasan tentang keselamatan ibu-anak dan biayanya operasi. Tapi di depan istri, saya berusaha sembunyikan kecemasan itu. Padahal suasana hati saya risau benar. Terbayang uang sejumlah itu dapat dari mana.
Uang sebesar itu bagi saya ya sangat besar sekali. Apalagi saat itu saya masih guru honor dalam masa percobaan dengan gaji Rp. 300 – Rp. 500 per bulan. Kalau sampai operasi dengan biaya Rp. 8 juta – Rp. 15 juta, dari mana saya dapatkan uang sejumlah itu?
Untungnya di sekolah saya ada kesempatan untuk ikut anggota BPJS Kesehatan. Dengar-dengar dapat membantu kalau kita sakit. Awalnya saya ragu. Tapi kemudian diyakinkan oleh ketua yayasan bahwa sangat penting untuk mendaftar BPJS Kesehatan.
Saya disarankan segera mendaftar. Pendaftaran diurus oleh sekolah. Saya hanya menyetor KTP saja. Jadi nanti akan masuk sebagai peserta BPJS Pekerja Penerima Upah (PPU). Iurannya dipotong dari gaji sekolah. Jadi sungguh-sungguh meringankan.
Hari H operasi tiba. Dengan penuh doa saya antar isteri ke ruang operasi. Meskipun tetap ada kecemasan, tapi kali ini tak sebesar kecemasan saya di awal tadi.
Dan saya bersyukur, anak kami lahir dengan sehat tanpa
kekurangan sesuatu apapun. Ibunya pun menjalani operasi dengan selamat.
Kami sudah berdoa dan berusaha mendapatkan kelahiran normal. Tapi hasilnya merupakan hak Tuhan menentukan normal atau operasinya.
Tentu setiap keluarga menginginkan kelahiran normal. Namun, kita harus siap apapun hasilnya.
Hal yang sama terjadi pada kelahiran anak kedua kami. Lagi-lagi harus lahir dengan operasi sesar. Kali ini kami tak terlalu cemas karena sudah pengalaman. Biaya pun sudah terbayang., kami menjadi lebih tenang.
Ya, karena kami memanfaatkan BPJS. Seandainya belum menjadi peserta JKN, entah bagaimana langkah dan nasib saya saat itu. Mungkin saya berutang dalam jumlah besar.
Ya, untung sekali saya sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan. Sehingga tidak terlalu pusing benar dengan biaya sesar. Operasi kelahiran anak kedua kami berjalan lancar.
Begitulah kisah kami yang sangat tertolong dengan BPJS ini. Sebuah konsep gotong royong dari BPJS Kesehatan yang telah membantu banyak orang. Termasuk keluarga saya.
Saya beruntung mengajar di yayasan tempat sekolah saya bernaung justru menjadi garda terdepan mendorong guru-guru untuk bergabung dengan BPJS Kesehatan. Saya ingat benar anjuran ketua yayasan kepada guru-guru untuk ikut BPJS Kesehatan.
Dikatakannya bahwa itu sama seperti subsidi silang.
“Yang mampu membantu yang tidak mampu. Biar diringankan. Nanti kalau yang tidak mampu sudah diringankan, gantian membantu yang tidak mampu lainnya.”
Pas benar dengan konsep gotong royong BPJS Kesehatan. Dengan adanya JKN-KIS ini banyak masyarakat Indonesia tertolong. Per 31 Maret 2021 saja sebanyak 222.847.524 jiwa peserta JKN-KIS. Sebanyak itu pulalah masyarakat yang tertolong dengan program ini.
Ini pertanda bahwa masyarakat sangat peduli dengan jaminan kesehatan. Ya, kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Dapat dibayangkan aktivitas tanpa kesehatan. Aktivitas apapun akan dilakukan dengan tidak maksimal. Ibaratnya, punya uang atau harta banyak tanpa kesehatan menjadi kurang bermakna.
Maka, segala ikhtiar pun kita jalankan sebagai usaha menjaga kesehatan. Kita tidak pernah bisa memprediksi kapan sakit. Musibah atau sakit bisa datang kapan saja. Seperti pepatah di negeri ini yang mengatakan ‘sedia payung sebelum hujan’. Nah, menjadi peserta JKN-KIS merupakan bentuk mengantisipai risiko dan kejadian tidak terduga itu.
Dan beruntung sekali pelayanan JKN-KIS semakin membaik. Berbagai inovasi dilakukan BPJS Kesehatan agar masyarakat semakin terlayani dengan maksimal. Salah satunya adalah dengan sistem digitalisasi.
Berbagai layanan JKN-KIS bisa kita lakukan dengan cepat dan nyaman. Sangat tepat dengan kondisi saat ini yang masih dilanda pandemi akibat Covid-19. Masih was-was kalau mau aktivitas di luar rumah. Namun dengan adanya digitalisasi ini kita bisa menggunakan layanan JKN-KIS dengan lebih aman bahkan bisa dari rumah saja.
PANDAWA, Akses JKN-KIS dengan WhatsApp Saja
Apa itu PANDAWA? PANDAWA akronim dari Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Ringkasnya, kita bisa dapatkan layanannya dari WhatsApp saja. Layanan PANDAWA ini dapat kita akses dengan nomor WhatsApp di 08118750400.
Hanya lewat WhatsApp saja. Dan Chika, asisten pribadi BPJS Kesehatan itu melayani dengan ramah.
Ada beberapa layanan yang dapat kita tanyakan, di antaranya:
1. Cek Status Peserta
2. Cek Tagihan Iuran
3. Skrining Kesehatan
4. Tutorial Mobile JKN
5. Panduan Layanan
6. Layanan Pandawa
7. Cari Lokasi
Call Center yang Semakin Melayani
Tidak dimungkiri bahwa banyak pertanyaan tentang BPJS. Biasanya ‘sakit ini boleh BPJS nggak sih?’ atau ‘kalau mau berobat dengan BPJS, apa saja syaratnya?’. Dapat dibayangkan kalau kita datang ke kantor BPJS hanya untuk pertanyaan itu. Lumayan membutuhkan waktu dan biaya. Belum lagi kalau lokasi kita sangat jauh. Bisa memakan waktu berjam-jam lamanya.
Tapi tenang. Sekarang nggak perlu repot langsung datang ke kantornya. Kita bisa menanyakan banyak hal tentang di layanan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400. Tentu kita harus bijaksana dengan menghubungi jika benar-benar perlu. Efektifkan waktu dan santun pada operatornya. Posisikan diri sebagai masyarakat yang butuh bantuan.
Dengan Aplikasi Mobile JKN, Tak Perlu Lagi Repot Mengantri
Dulu sering saya jumpai orang yang ambil antrean lalu pulang lagi dan datang beberapa waktu kemudian. Saat kembali, ternyata nomor antreannya sudah lewat. Duh, terpaksa dia harus ulang dari awal. Kasihan.
Tapi, kejadian ini nggak perlu terulang lagi.
Ya, kini ada antrean online yang bisa membuat waktu kita semakin efektif. Kita bisa ambil nomor antrean secara online. Lalu, datang ketika nomor antrean kita sudah dekat.
Jadi kita nggak perlu lama nunggu di sana. Nah, ini sangat memudahkan bagi masyarakat yang hendak menggunakan layanan BPJS.
Peserta JKN-KIS bisa memanfaatkan aplikasi Mobile JKN untuk mengambil antrean di fasilitas kesehatan. Aplikasinya bisa diunduh di playstore. Setelah diinstall, pilih menu Pendaftaran Pelayanan pada aplikasi Mobile JKN. Kita bisa pilih poli, dokter dan mengisikan keluhan yang dirasakan. Saya sendiri pernah merasakan kemudahannya saat mendapatkan pelayanan saat ada keluarga yang sakit.
Dari mobile JKN itu terlihat perkembangan nomor antrean. Jadi datang saat antreannya makin dekat saja. Dengan begitu, waktu kita semakin dihemat. Selain itu, sangat pas untuk kondisi saat ini, kita mengurangi aktivitas di luar rumah.
Media Sosial dan Website BPJS Kesehatan. Informasi Semakin Update dan Lengkap
BPJS Kesehatan menyadari betul bahwa media sosial sangat penting menjembatani masyarakat dengan lembaga. Termasuk dengan kalangan generasi muda yang erat dengan media sosial. Seperti saya, lebih akrab dengan media sosial, terutama instagram. Nah, saya mendapatkan banyak informasi tentang BPJS dari instagram itu.
Dengan mem-follow akun instagram BPJS, saya akan terus mendapatkan informasi terbaru. Ada hal yang update saya langsung mengetahuinya.
Tidak cuma itu saja, untuk ulasan yang lebih panjang, saya bisa mendapatkannya di portal resmi BPJS kesehatan yaitu di www.jamkesnews.com.
Di website itulah informasi lebih lengkap dan detil. Banyak hal yang ingin diketahui tentang BPJS dijelaskan di sana. Seperti pertanyaan “Bagaimana Mendaftarkan Bayi Baru Lahir?”, “Bagaimana Cara Mendapatkan Pelayanan Alat kesehatan?”, “Apa Yang Dimaksud Denda Pelayanan?”, dan lainnya. Media sosial BPJS Kesehatan pun lengkap dengan instagram, tiktok, twitter, facebook, dan youtube.
Kesimpulan
Konsep gotong royong BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat yang menjadikannya sebagai ‘payung sebelum hujan’. Jadi diharapkan program ini didukung oleh setiap pihak.
Selain itu, inovasi dari BPJS juga diharapkan dapat diketahui dan terus dimanfaatkan masyarakat unntuk mendapatkan akses kesehatan. Tidak ada lagi pembedaan layanan BPJS terus dipertahankan. Itu yang juga diharapkan oleh kita semua. (*)
#DigitalisasiBPJSKesehatan
Alhamdulillah dengan adanya BPJS memang banyak orang tertolong. Kebetulan tetangga saya banyak juga penerima jkn dari pemerintah. Dari cerita yang saya dapat, mereka bersyukur karena terdaftar di BPJS. Kalo tidak, untuk makan saja udah pas-pasan. Kalo harus bayar biaya rumah sakit bakalan gak tertolong deh.
Benar, Kak. Semakin hari, berobat itu mahal. Kalau tidak ditolong BPJS, tentu banyak pula dana yang dikeluarkan. Benar-benar menolong. Apalagi dengan digitalisasi, semakin mudah pula pelayanannya. Makasih sudah berkunjung.
BPJS memang sangat membantu. Pernah satu dua kali saya bertemu pasien yang kebingungan dengan biaya rumah sakit. Meski memiliki BPJS, karena menunggak bayar rutin bulanan, akhirnya repot sendiri karena harus mengaktifkan lagi.
Namun bukan salah mereka juga, terkadang karena keterbatasan ekonomi, mereka tak mampu membayar iuran bulanan. Walau ada juga yang sengaja abai.
Senang sekali membaca prinsip pimpinan yayasan terkait BPJS. Saling menolong.
Nice post.
Benar, Bu. Dengan BPJS, kita saling menolong. Banyak masyarakat yang tertolong. Kita harus bareng-bareng saling meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan BPJS bisa menjadi salah satu solusinya
Wah inovasi BPJS melalui layanan online berbasis aplikasi memang menjadi penting ya untuk rakyat menengah ke bawah. Saya berharap juga ke depannya BPJS makin oke dari segi pelayanannya juga, supaya semua masyarakat bisa tercover secara baik ketika mereka berobat ke faskes yang yang sudah dirujuk. Thanks for sharingnya.
Benar, Mas. Dengan kerja bersama, pelayanan semoga semakin berkualitas. Penggunaan digitalisasi pastinya semakin membuat pelayanan cepat dan nyaman.
Penting banget nih BPJS. Teman ada yang istrinya lahiran prematur dan harus berbulan-bulan rawat inap di rumah sakit. Dia gak punya BPJS dan harus rela jual tanah buat bayar rumah sakit.
Wah, memanglah ya kesehatan mahal nian harganya. Untungnya ada BPJS Kesehatan, banyak membantu masyarakat saat ada sakit atau keperluan lain. Dengan semangat gotong royong kita bisa saling meringankan
Bpjs sangat membantu ya pak, oh iya pak. Kamu kan sbg guru misal dftar bpjs kan ada gaji guru ya, misal buat bpjs tapi gak kerja buat kelahiran pak, apakah bisa ya?
Benar, Mbak. Alhamdulillah banyak masyarakat yang sudah merasakan manfaatnya dengan adanya BPJS ini. Untuk guru, bisa memanfaatkannya untuk berbagai layanan yang dicover BPJS juga kok Mbak, nggak cuma untuk lahiran.
Satu anak saya sudah bekerja, di perusahaannya pun ada asuransi kesehatan, namun saya belum mengubah apa puns tatus kepesertaan. Saya masih iuran 150.000 per bulan untuknya. Biarlah, meskipun lumayan besar, akan saya biarkan saja selam ia belum menikah. 🙂
Semoga jumlah sebesar itu bisa menambah iuran atau bergotong royong.
O ya, tulisannya menambah wawasan.
Wah, keren sekali, Pak D. Semoga gotong royong ini bisa sama-sama mengangkat kesehatan masyarakat, ya Pak D.
Masya Allah, dua kali lahiran sesar dan dicover BPJS Kesehatan mas. Terbantu sekali ya. Alhamdulillah.
Kadang orang melihat capeknya doang, mondar-mandir tiada henti, gak berujung. Padahal belum dijalani, cuma mendengar kata orang kata orang saja soal ribetnya BPJS. Syukurnya Mas Padil berani mencoba dan merasakan benefitnya. Iya mas, di Bali malah saya lihat pasien BPJS yang mau berobat ke rumah sakit bisa daftar antrian via WA aja loh. Udah canggih dan lebih cepat sekarang.
Terima kasih atas kunjungannya Mbak. Iya nih, istri saya sampai 2 kali operasi cesar. Tentu biayanya sangat besar. Untung kami bisa menggunakan BPJS, jadi sangat terbantu sekali. Pelayanannya makin ke sini makin memuaskan. Alhamdulillah, banyak tertolong karena BPJS Kesehatan ini
Sudah saatnya memang ada inovasi dalam teknologi, kaitannya dengan kesehatan. Sebab, zaman sudah semakin maju, masa mau pakai cara-cara yang lama. Salut juga untuk BPJS yang telah menolong banyak sekali orang. Prinsip subsidi silang menjadi hal yang diterapkan dalam BPJS ini, sebab untuk menanggung semua orang rasanya, pemerintah tidak sanggup. Namun, kalau bisa tetap sehat, ya, itu lebih baik sih.
Iya, Mas. BPJS ini menjadi andalan masyarakat. Di saat mahalnya berobat, BPJS menjadi penyelamat. Tentu dengan semangat gotong royong makin banyak yang ditolong
udah lama ditunggu tunggu ini biar makin gampang cek ricek seputar bpjs mas, thanks infonya yaaa
Iya, Mbak. Masyarakat bisa menggunakan layanan JKN-KIS dengan semakin mudah karena bisa lewat WA, aplikasi mobile, dan layanan call center.
saya sudah dua kali dibantu dengan bpjs, waktu istri operasi batu empedu dan saya sendiri kecelakaan patah tulang semuanya gratis tidak dipungut biaya namun memang harus sabar melewati berbagai proses antrian antrian screening sebelum tindakan….heheheheh ga pa pa lah ya.. dari pada harus mengeluarkan biaya ratusan juta…
Wah, pernah patah tulang, Kak? Kalau operasi pasti mahal harganya ya. Pas banget kata Kakak, ratusan juta tadi…Untung ada BPJS ya Kak. Duh, udah kena musibah aja masih untung ya.. hehe..Orang Indonesia mah banyak untungnya.
Alhamdulillah semakin mudah mendapatkan informasi seputar BPJS ya, digitalisasi layanan BPJS tentunya dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat
Iya, Mbak. Pelayanannya makin cepat dan nyaman. Dengan digitalisasi, masyarakat makin terlayani. Alhamdulillah BPJS meringankan masyarakat dalam hal kesehatan
bpjs dengan digitalisasinya sangat membantu masyarakat ya, ga perlu lagi antri-antri panjang kaya uler.
Iya, Mbak. itu salah satunya, salah satu yang membuat BPJS semakin mengagumkan pelayanannya. Keren.
Kalau saya memang terasa banget manfaatnya hanya saat membayar tiap bulan lalu periksa dan ambil obat ke puskesmas saat cabut gigi gratis tanpa perlu membayar. sangat membantu banget adanya BPJS apalagi pas daftar lewat online
Wah, lumayan juga ya bang. Itulah manfaat bergotong royong dengan BPJS Kesehatan ya..semoga terus ditingkatkan pelayanannya.
Saya pernah mengajukan penghentian keanggotaan BPJS kesehatan karena kematian melalui layanan Pandawa. Tapi sampai sekarang belum ada konfirmasi apakah sudah disetujui ataukah blm, padahal persyaratan pengajuannya sudah sesuai. Itu kenapa ya
Bisa dilaporkan melalui JKN Mobile, Kang. Siapkan No KTP dan No keanggotaan BPJS ya Kang..Fast respon, kok